SOSOK.
Oleh: EL-Hasany
Al Khawarizmi"Kumpulan Ilmu
Islam"
Dunia Islam benar-benar sebuah peradaban yang lengkap
jika kita mau mempelajarinya. Dari obat-obatan sampai matematika ada di
dalamnya, begitu juga para ahlinya. Jika dalam edisi Sebelumnya Rubrik sosok
selalu menampilkan tokoh-tokkoh Islam
klasik yang ahli di banyak bidang, terutama kedokteran, kali ini giliran tokoh
matematika yang akan memperkenalkan diri. Di antara kita, banyak sekali yang
mengenal dan mungkin pernah belajar satu teori matematika yang bernama
Algoritma. Sebuah teori yang mempermudah manusia menghitung dalam jumlah besar
dengan menggunakan sistem decimal.
Jika kita pernah mempelajari,ada
satu pertanyaan menarik, pernahkah kita tahu siapa yang pertama kali menemukan
dan memperkenalkan rumus Algoritma? Tak lain dan tak bukan adalah orang-orang Islam. Adalah Abu
Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi, seorang intelektual Islam yang lahir
pada tahun 770 Masehi, di sebuah kota bernama Khawarizmi. Tak ada data yang
pasti tentang tanggal dan kapan tepatnya Al Khawarizmi dilahirkan. Khawarizmi
adalah sebuah kota kecil sederhana di pinggiran sungai Oxus, tepatnya di bagian
selatan sungai itu.
Sungai Oxus adalah satu sungai yang mengalir panjang
dan membelah negara Uzbekistan. Uzbekistan, adalah sebuah negara muslim yang
besar sebelum tentara Rusia mengambil alih dan menggempur daerah itu pada tahun 1873. Ratusan tahun lebih Uzbekistan berada
dalam tatanan pemerintahan Islam dengan penduduk mayoritas Islam yang hidup
makmur dengan rahmat melimpah.
Tapi rupanya, hal ini membuat orang-orang Rusia mulai
melirik Uzbekistan menjadi satu di antara banyak negara jajahannya. Itulah
kenapa Al Khawarizmi dipanggil dengan sebutan Al Khawarizmi, untuk menunjukkan
tempat awal dilahirkannya tokoh kita kali ini. Pada saat Al Khawarizmi masih
kecil, kedua orang tuanya berimigran, pindah dari Uzbekistan menuju Baghdad, Irak. Saat itu Irak di bawah pemerintahan
Khalifah Al Ma'mun yang memerintah sepanjang tahun 813 sampai 833. Kelak di
kota inilah lahir sebuah konsep matematika yang oleh orang Barat dan kita di
sini sekarang, menyebutnya sebagaiAlgoritma.Entah bagaimana awalnya sampai menjadi Algoritma, tapi
yang jelas ia berasal dari kata Al Khawarizmi. Mungkin orang-orang Barat dengan
lidahnya terlalu sulit menyebutkan dengan fasih kata Al Khawarizmi
sehingga menjadi Algoritma. Al Khawarizmi adalah seorang tokoh matematika besar
yang pernah dilahirkan Islam dan disumbangkan pada peradaban dunia. Dan mungkin tak seratus tahun
sekali akan lahir ke dunia orang-orang seperti dia. Meski namanya dikenal
sebagai seorang ahli dalam bidang matematika, sebenarnya ia juga ahli dalam bidang yang lain. Al Khawarizmi
juga seorang astronomi, ia juga seorang yang ahli dalam ilmu geografi dan
segala seluk belum tentang tanah dan bumi. Ini yang menarik dalam Islam,
seorang tokoh yang ahli dan dikenal dalam satu bidang, selalu saja ahli pula
dalam bidang yang lain. Ada kesimpulan yang bisa ditarik dari sini, bahwa Islam
adalah sebuah tatanan menyeluruh yang tak terpisahkan. Belajar matematika tak
lepas pula belajar astronomi.
Belajar astronomi tak ketinggalan pula belajar tentang
keindahan alam dan itu tak terlepas pula dari
pelajaran tauhid. Bahwa kedahsyatan alam ini tercipta karena kebesaran Allah
pada manusia dan semesta. Al Khawarizmi selain terkenal dengan teori
Algoritmanya, ia juga dikenal sebagai seorang yang membangun teori-teori
matematika lain, di antaranya Aljabar. Salah satu kehebatan Al Khawarizmi
adalah, ia tak hanya mengenali satu hal sebagai subyek saja, tapi ia juga mampu
menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek tersebut. Dunia
benar-benar tak bisa lepas dari jasa-jasa orang-orang Islam. Aljabar diambil
dari kata depan judul buku yang dikarang oleh Al Khawarizmi, "Al Jabr wa
Al Muqabilah". Dalam buku ini ia merumuskan dan menjelaskan secara detail
table trigonometri yang biasa kita pelajari saat ini. Tak hanya itu, jika kita
pelajari secara detail, buku ini ternyata mengenalkan teori-teori kalkulus
dasar dengan gampang.
Selain karya-karyanya di bidang matematika, Al
Khawarizmi juga melahirkan karya dalam bidang astronomi. Ia membuat tabel yang
mengelompokkan ilmu perbintangan ini. Pada awal abad 12, karya-karya Al
Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasalain, dan yang pertama kali adalah
bahasa latin oleh Adelard of bath dan Gerard of Cremona. Kita-kita itu adalah,
The Treatise of Arithmetic, Al Muqala fi Hisab Al Jabr wa Al Muqabilah. Di
banyak universitas di Eropa, buku-buku karya Al Khawarizmi masih menjadi acuan dan text book
untuk mahasiswa di sana sampai pertengahan abad ke enam belas. Karya-karyanya,
setelah di terjemahkan dalam bahasa Latin, kemudian menyusul bahasa-bahasa lain seperti
bahasa-bahasa yang digunakan di Eropa dan terakhir diterjemahkan dalam bahasa
Cina.
Dalam bidang astronomi pun, Al Khawarizmi menyumbangkan
karya-karya besarnya yang tak terbatas. Begitu juga dalam bidang geografi, ia membuat koreksi-koreksi mendasar
pada pemikiran filsuf Yunani tentang geografi. Dalam
sejarah tercatat tujuh puluh orang yang ahli dalam bidang geografi bekerja di
bawah koordinasi Al Khawarizmi. Grup ini kemudian melahirkan peta bumi yang
kita kenal sebagai globe untuk pertama kali.
Karya ini dikenal dunia pada tahun
830 masehi. Sepuluh tahun kemudian, tahun 840, Al Khawarizmi meninggal dunia
dengan warisannya khazanah dalam ilmu pengetahuandunia. Kita yang masih hidup saat
ini, tak bisa berbicara matematika tanpa menyebut nama Al Khawarizmi. Kita juga
tak bisa bersenang-senang, tanpa mengucapkan terima kasih pada Al Khawarizmi saat mempermainkan bola
dunia alias globe. Tapi yang lebih penting dari itu adalah, bagaimana caranya
kita semua, mampu menjadi seperti dia.
Menerangi dunia dan memberi
pencerahan dengan Ilmu-ilmu Islam. Kita pasti bisa!....
0 komentar:
Posting Komentar