TODAY,
I WANNA SHARE A LITTLE BIT ABOUT THE WAY OF SUCCESS DIRECTED SPECIALLY TO MY
BROTHERS AND SISTERS IN MUDI MESJID RAYA SAMALANGA......
Kadang-kadang,
ada sebahagian dari kita yang merasa bahwa dirinya tidak pantas lagi tinggal di
dayah karena kapasitas keilmuan yang tidak sesuai dengan jenjang pendidikan
yang telah dijalani. I think that's not a big problem...tugas kita
adalah berusaha dan berdo'a, bisa atau tidak itu urusan Allah. Kita sama-sama
meyakini bahwa Allah maha pengasih dan penyayang. rasanya tidak mungkin Allah
akan membiarkan kita selalu dalam keadaan "tidak bisa" disaat kita
selalu berdo'a dan tekun berusaha untuk bisa. Yang terpenting adalah selalu
berdoa dan selalu berusaha.
Ooo.....Kita
sudah berdo'a dan berusaha tapi tidak bisa juga?????? Mari kita introspeksi
diri kita. Mungkin selama ini kita selalu meminta kepada allah, tapi kita tidak
pernah mau melaksanakan kewajiban kita kepada-Nya. Pantas Allah tidak
memberikan apa yang kita inginkan. logika sederhananya, seperti hubungan kita dengan
orang tua kita, kalo kita ta'at kepada orang tua, apa sih yang tidak
diberikan??? Sebaliknya, jika kita selalu membantah orang tua, tidak ta'at pada
orang tua, efeknya jelas orang tua kita tidak mau memperdulikan kita. Lantas
bagaimana solusinya?....... Sangat mudah, yang harus kita lakukan hanya
mengamalkan kandungan makna yang terkandung dalam satu kata, yaitu “T-A-Q-W-A”
dengan sebenar-benar taqwa ; “menjunjung tinggi segala perintah Allah, dan
meninggalkan segala larangannya, baik disaat kita dalam keramaian, maupun
ketika kita sendirian”
Kemudian,
kita juga harus berteman dengan orang-orang pintar, Tiru cara belajar mereka,
tanya bagaimana sistem yang mereka gunakan dalam belajar sehingga mereka bisa.
. . . aplikasikan cara yang mereka tempuh dalam kehidupan kita. ....Bagi yang
belum bisa, Kesempatan untuk bisa masih terbuka lebar. , . .
Mungkin
sebahagian teman-teman kita akan mengatakan bahwa kita itu orangnya "pilih-pilih
teman" kalo kita berteman dan bergaul hanya dengan orang pintar, tapi
sebenarnya orang bodohlah yang "pilih-pilih teman", siapa
suruh memilih teman-teman yang bodoh hehe...itu kan "pilih teman"
juga namanya.....
Ingat
firman Allah dalam Al-qur’an, surah Muhammad, ayat 7 :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ
أَقْدَامَكُمْ
Artinya: “jika kamu
menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu"
(Q.S. Muhammad : 7)
Apakah
kita ragu dengan ucapan allah tersebut????? bagaimana cara menolong Allah????
Hmmm...it's very good question...and the answer is tentu saja
dengan menghidupkan agama Allah. Dan kita yang sedang menuntut ilmu di MUDI ini
sedang menolong dan menghidupkan agama Allah, yakinlah pasti Allah akan
menolong kita. Kita pasti Ingat bagaimana pergolakan batin sang Imam Ahmad Ibnu
Hajar al-Haitamy ketika beliau merasa "tidak bisa"... sehingga beliau
memutuskan untuk berhenti menuntut ilmu... tapi akhirnya, dengan kesabaran dan
ketekunan beliau karena mendapat hidayah dan taufiq dari allah, beliau
terinspirasi oleh "sebuah batu yang aus oleh tetesan air",
beliau akhirnya menjadi seorang Imam besar, karya2 beliau sampai sekarang masih
dijadikan sebagai rujukan oleh ulama2 di seluruh penjuru dunia....itu
membuktikan bahwa kesempatan untuk bisa masih terbuka lebar-lebar....jangan
putus asa...
Ingat,
manusia tidak ada yg bodoh. Yg ada hanya rasa malas. rasakan bahwa malas itu
akan menghancurkan masa depan, malas itu akan membuat kita bodoh. kalo kita
tidak bisa menghilangkan malas dengan ikhlas, kita harus paksa diri kita untuk
menghilangkannya. Kita harus paksa diri kita untuk belajar (meu ulang)
dari jam setengah 12 malam - jam 1 malam, kita harus paksa diri kita untuk
bangun shalat tahajjud, kita harus paksa diri kita untuk selalu buka kitab,
kapan saja dan dimana saja. Misalnya, sambil jalan atau sambil makan, dari pada
menghayal, kan lebih baik kita gunakan untuk sedikit saja mengingat pelajaran
kita….sedikiiit saja J. Singkatnya kita harus paksa diri kita untuk
menempuh "jalan sukses"...sesusah apapun, seberat apapun... sukses
itu tidak bisa dimiliki hanya dengan "wet-wet gaki", sukses
tidak diperoleh dengan santai, butuh kerja keras. capek, be-te, susah, pahit
itu adalah "makanan" orang-orang sukses.
Guru
kita Ayah sop jeunieb pernah berkata: "ureung yang han ek theun hek,
akan hek sabe-sabe. Ureung yang han ek theun phet, akan phet sabe-sabe".
Kalimat ini memang singkat, tapi mengandung makna yang sangat luas. Salah satu
diantara makna yang luas itu bisa kita implementasikan dalam kehidupan kita di
dayah. Artinya, jika kita tidak sabar menjalani kehidupan di dayah, ingin
pintar dengan jalan instant, tidak sabar menghadapi tantangan di dayah, selalu “meu awoe”, tidak pernah “meu
ulang”, maka yakinlah, kita hanya akan membuang-buang waktu. Dan hasilnya
bisa kita pastikan, kita tidak akan bertahan lama tinggal di dayah. Bagi yang “teulat
hu panyet sehingga teulat troh u dayah” tidak masalah, lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah tidur. Dengan
tekad yang kuat, usaha nyata dan do'a, Insya Allah kita pasti bisa...Amiin ya
rabbal ‘alamiin…
By: Tgk. Ahmad al-Azhary
0 komentar:
Posting Komentar