Sabtu, 30 Agustus 2014

WAY OF SUCCESS

TODAY, I WANNA SHARE A LITTLE BIT ABOUT THE WAY OF SUCCESS DIRECTED SPECIALLY TO MY BROTHERS AND SISTERS IN MUDI MESJID RAYA SAMALANGA......


Kadang-kadang, ada sebahagian dari kita yang merasa bahwa dirinya tidak pantas lagi tinggal di dayah karena kapasitas keilmuan yang tidak sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah dijalani. I think that's not a big problem...tugas kita adalah berusaha dan berdo'a, bisa atau tidak itu urusan Allah. Kita sama-sama meyakini bahwa Allah maha pengasih dan penyayang. rasanya tidak mungkin Allah akan membiarkan kita selalu dalam keadaan "tidak bisa" disaat kita selalu berdo'a dan tekun berusaha untuk bisa. Yang terpenting adalah selalu berdoa dan selalu berusaha.
Ooo.....Kita sudah berdo'a dan berusaha tapi tidak bisa juga?????? Mari kita introspeksi diri kita. Mungkin selama ini kita selalu meminta kepada allah, tapi kita tidak pernah mau melaksanakan kewajiban kita kepada-Nya. Pantas Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan. logika sederhananya, seperti hubungan kita dengan orang tua kita, kalo kita ta'at kepada orang tua, apa sih yang tidak diberikan??? Sebaliknya, jika kita selalu membantah orang tua, tidak ta'at pada orang tua, efeknya jelas orang tua kita tidak mau memperdulikan kita. Lantas bagaimana solusinya?....... Sangat mudah, yang harus kita lakukan hanya mengamalkan kandungan makna yang terkandung dalam satu kata, yaitu “T-A-Q-W-A” dengan sebenar-benar taqwa ; “menjunjung tinggi segala perintah Allah, dan meninggalkan segala larangannya, baik disaat kita dalam keramaian, maupun ketika kita sendirian
Kemudian, kita juga harus berteman dengan orang-orang pintar, Tiru cara belajar mereka, tanya bagaimana sistem yang mereka gunakan dalam belajar sehingga mereka bisa. . . . aplikasikan cara yang mereka tempuh dalam kehidupan kita. ....Bagi yang belum bisa, Kesempatan untuk bisa masih terbuka lebar. , . .
Mungkin sebahagian teman-teman kita akan mengatakan bahwa kita itu orangnya "pilih-pilih teman" kalo kita berteman dan bergaul hanya dengan orang pintar, tapi sebenarnya orang bodohlah yang "pilih-pilih teman", siapa suruh memilih teman-teman yang bodoh hehe...itu kan "pilih teman" juga namanya.....
Ingat firman Allah dalam Al-qur’an, surah Muhammad, ayat 7 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: “jika kamu menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Q.S. Muhammad : 7)
Apakah kita ragu dengan ucapan allah tersebut????? bagaimana cara menolong Allah???? Hmmm...it's very good question...and the answer is tentu saja dengan menghidupkan agama Allah. Dan kita yang sedang menuntut ilmu di MUDI ini sedang menolong dan menghidupkan agama Allah, yakinlah pasti Allah akan menolong kita. Kita pasti Ingat bagaimana pergolakan batin sang Imam Ahmad Ibnu Hajar al-Haitamy ketika beliau merasa "tidak bisa"... sehingga beliau memutuskan untuk berhenti menuntut ilmu... tapi akhirnya, dengan kesabaran dan ketekunan beliau karena mendapat hidayah dan taufiq dari allah, beliau terinspirasi oleh "sebuah batu yang aus oleh tetesan air", beliau akhirnya menjadi seorang Imam besar, karya2 beliau sampai sekarang masih dijadikan sebagai rujukan oleh ulama2 di seluruh penjuru dunia....itu membuktikan bahwa kesempatan untuk bisa masih terbuka lebar-lebar....jangan putus asa...
Ingat, manusia tidak ada yg bodoh. Yg ada hanya rasa malas. rasakan bahwa malas itu akan menghancurkan masa depan, malas itu akan membuat kita bodoh. kalo kita tidak bisa menghilangkan malas dengan ikhlas, kita harus paksa diri kita untuk menghilangkannya. Kita harus paksa diri kita untuk belajar (meu ulang) dari jam setengah 12 malam - jam 1 malam, kita harus paksa diri kita untuk bangun shalat tahajjud, kita harus paksa diri kita untuk selalu buka kitab, kapan saja dan dimana saja. Misalnya, sambil jalan atau sambil makan, dari pada menghayal, kan lebih baik kita gunakan untuk sedikit saja mengingat pelajaran kita….sedikiiit saja J.  Singkatnya kita harus paksa diri kita untuk menempuh "jalan sukses"...sesusah apapun, seberat apapun... sukses itu tidak bisa dimiliki hanya dengan "wet-wet gaki", sukses tidak diperoleh dengan santai, butuh kerja keras. capek, be-te, susah, pahit itu adalah "makanan" orang-orang sukses.
Guru kita Ayah sop jeunieb pernah berkata: "ureung yang han ek theun hek, akan hek sabe-sabe. Ureung yang han ek theun phet, akan phet sabe-sabe". Kalimat ini memang singkat, tapi mengandung makna yang sangat luas. Salah satu diantara makna yang luas itu bisa kita implementasikan dalam kehidupan kita di dayah. Artinya, jika kita tidak sabar menjalani kehidupan di dayah, ingin pintar dengan jalan instant, tidak sabar menghadapi tantangan di dayah,  selalu “meu awoe”, tidak pernah “meu ulang”, maka yakinlah, kita hanya akan membuang-buang waktu. Dan hasilnya bisa kita pastikan, kita tidak akan bertahan lama tinggal di dayah. Bagi yang “teulat hu panyet sehingga teulat troh u dayah” tidak masalah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah tidur. Dengan tekad yang kuat, usaha nyata dan do'a, Insya Allah kita pasti bisa...Amiin ya rabbal ‘alamiin…
By: Tgk. Ahmad al-Azhary


0 komentar:

Posting Komentar