This is default featured slide 2 title

Motivasi Belajar Ala Imam Al-Ghazali

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Juli 2014

MENEGAKKAN AGAMA PERLU BERQURBAN

Khutbah Hari Raya Idul Adha


MENEGAKKAN AGAMA PERLU BERQURBAN

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ لاَ تَخْطُرُ كَيْفِيَّتُهُ بِبَالٍ, وَلاَ تَجْرِيْ مَاهِيَّتُهُ فِى مَقَالٍ, وَلاَ يَدْخُلُ فِى اْلاَمْثَالِ وَاْلاشْكاَلِ, وَلاَ يَؤُوْلُ إِلَى التَّحْوِيْلِ وَاْلاِنْتِقَالِ, اَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الَّذِى عَظَّمَ هَذَاالْيَوْمَ قَدْرَهُ وَخَصَّهُ بِشَعَائِرِهِ, وَشَرَّفَهُ بِمَاثِرِهِ, وَاخْتَرَهُ عَلَى اْلاَيَّامِ, وَأَبَانَ فَضِيْلَتَهُ لِلْاَنَامِ, كَرَامَةً مِنْ رَبِّنَا الْكَبِيْرِ الْمُتَعَالِ. وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى بَعَثَهُ عِنْدَ ظُهُوْرِ الْجِهَالِ, وَغَلَبَةِ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ, فَنَصَحَ لِأُمَّتِهِ فِى الْقَوْلِ وَالْفِعَالِ, وَجَاهَدَ فِى اللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ, حَتَّى اعْتَدَلَ الْحَقَّ اَيَّ اعْتِدَالٍ. أَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ الْفَضْلِ وَالْكَمَالِ, صَلاَةً دَائِمَةً بِالْدُوِّ وَاْلآصَالِ, نَامِيَةً عَلَى الشُّهُوْرِ وَاْلاَحْوَالِ. أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَاللهِ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِهِ بِاْلاَنْفُسِ وَاْلاَمْوَالِ, طَاعَةً لِاَمْرِ مَوْلَانَا ذِى الْعِزَّةِ وَالْجَلاَلِ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. . . .
            Allah maha besar ! kita agungkan nama-Nya pada hari raya Idul Adha ini. Kita syukuri nikmat-Nya, kita tegakkan agama-Nya, kita besarkan syi’ar-Nya, dan perhatikan kesucian-Nya dengan segala pengorbanan yang dapat kita lakukan.
            Di tengah-tengah manusia yang banyak melupakan tuhan dan ingkar akan nikmat-Nya, Alhamdulillah kita kaum muslimin masih sanggup bersyukur dan berterimakasih kepada-Nya. Dan semoga kita dimasukkan dalam golongan yang dinyatakan dalam firman-Nya:
وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ. ( السبأ: ١٣ ).
Artinya: “Dan sedikit daripada hamba-hambaku yang berterimakasih” (QS. As-Sabak:13).
            Tanda Syukur seorang hamba kepada tuhannya ialah mengerjakan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Untuk melaksanakan tugas agama diperlukan sangat kepada pengorbanan tenga, pikiran dan harta benda, bahkan adakalanya jiwa. Semua pengorbanan itu tidak akan sia-sia pada sisi Allah, besar maupun kecil, banyak atau sedikit. Dengarlah firman Allah SWT:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لاَيُصِيْبُهُمْ ظَمَأٌ وَلاَنَصَبٌ وَلاَمَخْمَصَةٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَلاَ يَطَئُوْنَ مَوْطِئًا يَغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلاَيَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلاً اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ اِنَّ اللهَ لاَيُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنيْنَ. وَلاَيُنْفِقُوْنَ نَفَقَةً صَغِيْرَةً وَلاَكَبِيْرَةً وَلاَيَقْطَعُوْنَ وَادِيًا اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمْ اللهُ اَحَسَنَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.
(التوبة: ١٢٠-١٢١ ).
Artinya: “ Yang demikian itu karena tidak akan mengenai mereka dahaga dan penat (letith), dan tidak pula kelaparan di jalan Allah, dan tidak mereka menginjak suatu tempat yang bias membuat marah orang-orang kafir, dan tidak mereka menderita suatu penderitaan dari musuh melainkan adalah semua itu dituliskan buat mereka suatu amal shalih, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan begitu juga mereka tidak membelanjakan satu belanja yang kecil atau yang besar dan tidak pula mereka melintasi satu lembah melainkan dituliskan pahala bagi mereka karena Allah mau membalas mereka  dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. At-Taubah: 120-121).
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . . اَللهُ اَكْبَر. . . .  . !
            Saudara-saudara kaum muslimin yang setia.
            Berbesar hatilah dengan segala pengorbanan yang telah kita berikan untuk menjadi amal yang shalih yang besar pahala ganjarannya. Yang penting bagi kita ialah patuh menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya di tempat-tempat yang dimintakan berqurban untuk kepentingan agama Allah.
            Tengoklah, perhatikanlah dan jadikanlah contoh teladan daripada kepatuhhan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah dengan pengorbanan seorang putranya yang tercinta Nabi Ismail AS buat disembelih, puteranya pun menjadi contohan teladan tinggi dalam kesediaannya menjadi qurban untuk kepentingan perintah Allah. Oleh karena telah nyata kepatuhan ayah (Nabi Ibrahim) dan anak (Nabi Ibrahim) dalam menjalankan perintah Allah, maka Allah lalu menggantikan pengorbanan Nabi Ismail dengan qurban seekor kibas (kambing) yang besar lalu disembelihnya. Firman Allah SWT:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى اْلاَخَرِيْنَ, سَلاَمٌ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ, كَذَلِكَ نَجْزِ الْمُحْسِنِيْنَ, اِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ (الصفات: ١٠٧-١١١).
Artinya: “Kami (Allah) tebus puteranya (Ismail) itu dengan seekor kambing yang besar dan kami tinggalkan sebutannya yang baik buat orang kemudian. Sejahteralan atas Nabi Ibrahim. Begitulah kami membalas kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dialah daripada hamba-hamba kami yang mukmin”.
(QS. As-Shaffat: 107-111).
            Demikian contohan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sungguh menjadi ketetapan syari’at dalam agama Islam, yang pada hari ini setelah selesai shalat ‘Id, ada dilakukan pengorbanan binatang oleh kaum muslimin di seluruh dunia.
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . . اَللهُ اَكْبَر. . . .  . !
Saudara-saudara kaum muslimin yang terhormat . . . . . . . !
            Disamping kita berusaha dengan tenaga dan kekuatan, pikiran dan pengetahuan, harta benda dan kekayaan, sebagai pengorbanan untuk menegakkan agama Allah, masih juga besar harapan kita kepada pertolongan-Nya. Karena itu, marilah kita berdo’a memohonkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala:
            “Yaa. . Allah, Tuhan kami yang maha kuasa ! teguhkanlah iman kami, tetapkanlah pendirian kami, sampaikanlan cita-cita kami yang mulia dan suci, dan terimalah segala pengorbanan kami untuk menegakkan agama-Mu di tanah air kami Indonesia. Yaa. . Allah ! Ampunkanlah kesalahan kami dan kesalahan saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia karena membela agama-Mu. Dan pimpinlah kami kepada jalan yang lurus, dan selamatkanlah kami dari jalan sesat. Amiin Yaa Mujiibas-Sa-ilin. . . . . . . . . !

        اَللهُمَّ رَبَّ الْحَلِّ وَالْحَرَامِ, وَرَبَّ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ, اَيِّدِ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ, وَاخْذُلْ اَعْدَاءَالدِّيْنَ, وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ, وَلاَ تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْأ رَبَّنَا اِنّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ, وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ......

ANALISIS SAKARIN DALAM SELAI NANAS SECARA SPEKTROFOTOMETRI YANG BEREDAR DI BANDA ACEH


ABSTRAK

Telah dilakukan analisis sakarin dalam selai nanas secara spektrofotometri, yang beredar di Peunayong Banda Aceh, pada tanggal 3 - 5 Juni 2013, di laboratorium pengujian Akafarma dan laboratorium penelitian Jurusan Kimia FMIPA Unsyiah Banda Aceh. Analisis ini betujuan untuk mengetahui komposisi sakarin mengunakan spektrofotometer UV-VIS dengan metode kurva kalibrasi, terhadap serangkaian konsentrasi larutan standar sakarin 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm. Sakarin dalam selai nanas dipisahkan dengan pelarut organik kloroform. Ekstrak sakarin dalam fase air diencerkan dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 266 nm. Hasil analisis statistik deskriptif menggunakan persamaan regresi linear menunjukkan bahwa dalam selai nanas mengandung sakarin dengan komposisi 0,00055 mg/kg. Komposisi sakarin dalam selai nanas tersebut berada dalam rentang baku mutu yang ditetapkan oleh permenkes 033 / Menkes / Per / 1X / 2012 sebesar 200 mg/kg bahan.


Kata kunci : Sakarin, Selai Nanas, Spektrofotometri.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
                          


5.1. Kesimpulan

1.      Selai nanas yang beredar di peunayong banda aceh mengandung Sakarin
2.      Komposisi sakarin dalam selai nanas adalah 0,00055 mg/kg bahan, masih sesuai dengan batas penggunaan sakarin yang ditetapkan oleh permenkes RI No 033 / Menkes / Per / IX / 2012 yaitu di bawah 200 mg/kg bahan.

5.2. Saran
1.      Diharapkan kepada penguji selanjutnya untuk menentukan kadar pemanis lain seperti siklamat, aspartam, dan sorbitol dengan metode yang sama
2.      Diharapkan kepada penguji selanjutnya untuk menentukan kadar sakarin dengan metode yang lain seperti kromatografi lapis tipis.

Rabu, 30 Juli 2014

KATA PENGANTAR “Identifikasi Rhodamin B pada sediaan Lipstik Monica yang dijual di Pasar Aceh secara Kromatografi Lapis Tipis”


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Identifikasi Rhodamin B pada sediaan Lipstik Monica yang dijual di Pasar Aceh secara Kromatografi Lapis Tipis”. Karya Tulis Ilmiah akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III (D3) Akademi Analis Farmasi dan Makanan Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.
              Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta bimbingannya, sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Maka Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak Dr. H. M. Saleh Suratno, selaku Pembina Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.
2.      Bapak Ir. T. Alaidinsyah, M. Eng, Selaku Ketua Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.
3.      Bapak Drs. Bukhari, M. Si, selaku Direktur Akademi Analis Farmasi dan Makanan Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.
4.      Bapak Drs. Iskandar Sulaiman, Apt selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan  pikiran serta memberikan arahan  dalam  penyelesaian  Karya Tulis Ilmiah ini.
5.      Ibu Azmalina Adriani, M. Si dan Ibu Dedek Mulyanti, SKM, M. Kes selaku penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran serta memberikan kritikan dan masukan untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
6.      Seluruh staf pengajar dan staf karyawan Akademi Analis Farmasi dan Makanan Yayasan Harapan Bangsa yang telah mendidik, membekali Penulis dengan ilmu pengetahuan selama dalam masa pendidikan.
7.      Ayahanda Muhammad dan Ibunda Husna Wati tercinta serta keluarga yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil dan yang telah mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI saya.
8.      Seluruh teman-teman dan adik-adik di Akademi Analis Farmasi dan Makanan Yayasan Harapan Bangsa yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan .
Akhirnya kepada Allah SWT jualah segala tumpuan permohonan, semoga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan untuk Penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dengan segala keterbasan yang penulis miliki, Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan disebabkan pengetahuan, pengalaman yang sangat terbatas, maka Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa depan. Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, Mei 2013


Penulis

Selasa, 29 Juli 2014

Mendengar Berita Kematian

Mendengar Berita Kematian



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي جعل الحياة والممات
والصلاة والسلام على سيدنا محمد سيد المخلوقات وعلى اله وصحبه من اتّبعه الى يوم القيامة

Para hadirin jama’ah shalat jenazah yang mulia.......
Apa yang harus kita lakukan ketika kita mendengar berita kematian?. Menurut kami ada tiga hal yang harus kita lakukan:

1.       Tafakkur
Acapkali kita mendengar berita tentang kematian, tapi hal itu tidak pernah membuat kita sadar untuk menjunjung perintah Allah, dan hari ini Allah telah menampakkkan lagi kekuasaannya dengan memcabut nyawa salah seorang sahabat dan saudara kita. Dengan pelajaran ini marilah kita merenung tentang kematian, apakah kita telah siap menerima kematian, dan bagaimana jika yan g dicabut nyawa hari ini adalah kita?. Apa saja yang telah kita lakukan dalam hidup ini?, berapa kali kita pernah menolong orang lain, dan berapa kali kita pernah membuat orang lain menderita, apakah kita tealah siap mempertanggungjawabkan semua itu dihadapan Allah?
Saudaraku......
Renungkanlah azab Allah yang teramat pedih, tidak akan ada manusia yang siap dan mamapu menerimanya, disana tiedak ada orang yang dapat menolong kita, baik dan buruknya nasib kita tergantung amalan yang kita persiapkan di Dunia.

2.       Belajar untuk Sabar
Sesungguhnya kematian pasti akan datang kepada setiap manusia, dan hari ini salah seorang keluarga, saudara dan sahabat kita telah dijemput oleh Allah, wajar jika kita merasa sedih, tetapi kita harus bersabar atas cobaan Allah semacam ini, karna Allah akan selalu mencoba kita dengan macam-macam bentuk.
Kami juga ingin berpesan kepada keluarga agar selalu bersabar dan meningkatkan amal ibadah, Orang tua kita yang telah pulang kerahmatullah akan sangat gembira jika keluarga yang ia tinggalkan adalah orang ta’at dan shalaih, sebaliknya jika kita tidak mampu merelakan kepergian beliua dan tidak mengambil pelajaran dari kepergian beliau, kita hanya bisa menangis, maka al-marhum akan sangat menderita di Alam kubur.

3.       Memperbaiki diri.
Kematian adalah pelajaran dan guru terbaik kepada manusia, jika kematian tidak menjadi pelajaran dan guru yang mengajak kita kepada kebaikan berarti hati kita benar-benar telah jauh dari cahaya Ilahi.
Saudara......

Marilah kita mulai detik ini kita bercita-cita untuk menjauhi maksiat dan meningkatkan amalan kepada Allah, agar kita siap menghadapi rabbul Alamin, jangan pernah berpikir kita akan beribadat dimasa tua, karna masa muda lah yang merupakan kesempatan ibadah terbaik, karna dimasa muda tubuh kita masih kuat, mata belum kabur dan semua organ tubuh kita masih berfungsi. Maka katakanlah pada diri sendiri bahawa saya akan beribadat mulai detik ini, sudah begitu banyak kejadian-kejadian dan kematian yang Allah berikan.

LEMBARAN PENGESAHAN


LEMBARAN PENGESAHAN


IDENTIFIKASI HIDROKUINON DALAM KRIM CORINA SECARA KROMATOGRAFI
 LAPIS TIPIS



Disetujui Oleh :



Pembimbing,




 ( Zulfendi, SKM. S.SI. BMS. MT )





Mengetahui :
Direktur Akademi Analis Farmasi dan Makanan
Yayasan Harapan Bangsa
Banda Aceh





( Drs. Bukhari, M.Si )

Senin, 28 Juli 2014

Yahudi Dan Nasrani Musuh Islam

Yahudi Dan Nasrani Musuh Islam

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
الحمد لله الذى أمرنا ان ننشر الرحمة بين الخلق والانام . ونهانا من الاستبداد والاستظلام .
والصلاة والسلام على نبى الله سيد الانام . اما بعد

Para hadirin kaum muslimin rahimakumullah ….
Sebagai salah satu kodrat makhluk adalah memiliki kecendrungan untuk berubah, persisnya ibarat sebuah roda yang senantiasa berputar , terkadang ia diatas terkadang dibawah, begitu pula dengan agama Islam yang juga merupakan salah satu dari mahkluk Allah swt, puluhan abad yang silam, sebelum Rasulullah saw diutus ke permukaan bumi oleh Allah swt, manusia tidak pernah mengenal apa itu Islam, tidak pernah tau apa itu tauhid, setelah Rasul diutus manusia pun mulai mengenal Islam,  kegigihan dan keikhlasan perjuangan Rasul pun telah menjadikan Islam sebagai agama yang tangguh, persatuan dan kesatuan umat pun semakin disegani oleh musuh,  seakan Islam akan berjaya untuk selamanya di atas muka bumi Allah, namun lambat laun tapi telah menjadi satu kenyataan, sekarang Islam tinggal nama, kita sadari ataupun tidak, Islam telah luntur di hati pemeluknya, kita akui atau pun tidak persatuan  umat Islam semakin rapuh, inilah satu fenomena umat yang pernah digambarkan oleh Rasululllah, kuantitas meraka banyak tapi kualitas persatuan mereka rapuh, mereka bagaikan buih di tengah lautan, banyak tapi bercerai-berai, mudah dipermainkan dan dihempas oleh badai gelombang.


        
    Para hadirin ihwanul kiram rahimakumullah….
Islam memang telah dijamin oleh Allah akan kekal untuk selamanya diatas muka bumi, tapi tidak satu ayat pun yang menjamin bahwa Islam akan kekal di negara kesatuan Indonesia, tidak ada satu hadis pun yang menyatakan bahwa Islam akan utuh selamanya di bumi serambi mekkah, sejarah telah membuktikan, Islam dulu pernah berjaya di Spanyol, kita juga tau di sana pernah ada sebuah mesjid yang indah nan kokoh, manyoritas penduduknya Islam. Namun sekarang semua tinggal kenangan, mesjid yang tadinya menjadi kebanggaan umat Islam, sekarang telah berubah fungsi menjadi gereja umat kristiani, penduduk yang tadinya manyoritas Islam, sekarang laksana kita mencari sebutir mutiara di tengah tumpukan pasir, begitu langkanya umat Islam di sana, seakan Islam tak pernah hadir di sana, itulah kronologi sejarah yang sebenarnya harus menjadi cambuk peringatan bagi kita umat Islam sat ini, supaya kita senantiasa waspada, bahwa Islam tidak pernah  luput dari incaran musuh–musuhnya, Yahudi dan Nasrani tidak akan berpangku tangan melihat Islam jaya, sebagaimana firman Allah swt :

وَلـَنْ تَرْضَى عَنـْكَ الْيَهـُوْدُ وَلـَنْ النـَّصَارَ حَـتَّى تَـتَّبِعَ مِلَّـتَهُمْ


            “Tidak akan pernah senang hati Yahudi dan Nasrani sebelum kamu  mengikuti agama mereka”
.
            Ayyuhal mustamiun rahimakumullah…..
Ini adalah satu pengumuman Sang Pencipta, Allah swt. Bahwa Yahudi dan Nasrani adalah musuh umat Islam, apapaun usaha dan gaya yang mereka pergunakan intinya adalah untuk menghancurkan umat Islam, baik secara terang-terangan ataupun bukan, seperti yang sedang dirasakan oleh saudara-suadara kita di Palestina, mereka dibantai, mereka diusir dari tanah mereka sendiri. Kurang berhasil dengan kekerasan, irama dan lagu lainpun mereka dendangkan, lihat saja saudara-saudara kita pasca musibah tsunami yang menimpa Nanggroe Aceh Darussalam, ribuan tentara Yahudi dan Nasrani berlabuh di bumi serambi mekkah, jutaan dolarpun dihamburkan sebagai dalih kemanusian untuk membantu rakyat Aceh, senyumpun mereka umbarkan untuk membalut duka ummat Islam, seakan mereka datang dengan penuh keikhlasan, ummat Islam pun terbuai, banyak orang Aceh terhanyut oleh manisnya sapaan orang yahudi, merekapun disanjung dan dipuji, seakan mereka lebih berarti dari bangsa sendiri, seakan mereka adalah saudara kita yang sejati, bangsa sendiripun mulai dicerca dan dihujat, ulama pun terfitnah dan dibenci seakan mereka tiada arti, perjuangan para ulama untuk membimbing ummat ke jalan yang suci seakan tak pernah ada, bertahun-tahun ulama mendidik anak-anak mereka, membekali mereka dengan ilmu agama tanpa mengharap imbalan apapun, malah nada sumbang yang mereka dapatkan, orang-orang Yahudi dan Nasrani lebih berharga di mata mereka begitu rendah sudah iman kita ummat Islam, kita telah mencampakkan mutiara dan permata yang berharga, kita mengambil dan memuja najis yang hina, ulama kita cerca Yahudi kita puja, cuma karena dollar kita jadi gelap mata hingga tanpa kita sadari keimanan telah kita nodai, akidah kita sedang berada ditepi jurang kekufuran.

            Para hadirin rahimakumullah…..
Inilah kondisi umat islam yang pernah digambarkan oleh Rasulullah saw dalam hadis di mana beliau bersabda :”Apabila umatku telah membangga-banggakan dirham dan dinar maka hancurlah kehebatan islam”. Hancurnya Islam karena umatnya telah menjadikan material sebagai tujuan hidup, iman dikesampingkan, agama dinomorduakan. Inilah satu penyakit yang sedang berjangkit di tengah umat Islam mempertuankan yahudi dan menjatuhkan martabat Islam, kita telah lupa dengan apa yang telah diproklamirkan oleh Allah, bahwa yahudi dan nasrani adalah  musuh Islam, sekalipun mereka datang dengan senyum, tapi yakinlah mereka akan membuat kita menangis, mereka datang untuk membalut luka umat Islam tapi sadarilah! Mereka sedang mencari kesempatan untuk membuat luka yang dalam, sekarang mereka menyeka darah di tubuh umat Islam tapi hati mereka ingin mengucurkan darah umat Islam, mereka manis bertutur karna ingin menghancur. Fakta dan kenyataan ini rasa nya sudah cukup bagi kita umat islam, bahwa dimana saja, kapan saja yahudi itu adalah musuh Islam:

اَلْكَلْبُ كَلْبٌ وَلَوْ طُوَّقَ بِالذَّهَبِ


Anjing tetap anjing meskipun ia dikalungkan dengan emas permata.

Inilah kiranya mauidhah yang dapat saya  sampaikan  semoga Allah akan memperkuat iman dan persatuan kita umat islam. Amin ya rabbal a’lamin
Akhirukalam hadanallah waiyyakum ajmain .     

Wassalamua’laikum warahmatullah…………………………….. 









BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS


Nama                                       : HAYATUN NUFUS
Nim                                         : 713501S10059
Tempat/tanggal lahir                  : Meunasah Kulam, 30 September 1992
Jenis kelamin                            : Perempuan
Alamat                                     : Jl. Tgk Chiek Ditiro Lr. Pandan Peuniti Banda Aceh
Nama Orang Tua                    
Ayah                                        : Muhammad
Ibu                                           : Husna Wati
Asal Sekolah                            : SD Iskandar Muda
MTsN Meureudu
MAN Ulim
AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa
Judul Karya Tulis Ilmiah           :  Identifikasi Rhodamin B pada Sediaan Lipstik Monica yang Dijual Di Pasar Aceh Secara Kromatografi Lapis Tipis


Minggu, 27 Juli 2014

SEJARAH RINGKAS IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH TAHUN DAN TEMPAT




SEJARAH RINGKAS IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH
TAHUN DAN TEMPAT
Nama asli dari imam syafi’i adalah Muhammad bin idris gelar beliau Abu Abdillah
Orang arab kalau menuliskan nama biasanya menduhulukan gelar dari nama, sehingga berbunyi: Abu abdillah muhammad bin idris. Beliau lahir di gazza, bahagian selatan dari pelestina pada tahun 150 H, pertengahan abad kedua hujrah.
        
    Ada ahli sejarah mengatakan bahwa beliau lahir di asqalan tetapi kedua perkataan ini tidak berbeda karena gazza dahulunya adalah daerah asqalan
      
      Kampung halaman imam safi’I Rhl. Bukan di gazza pelestina tetapi di mekkkah (hijaz) dahulunya ibu bapak beliau datang ke gazza untu suatu keperluan dan tidak lama beliau setelah itu lahir.
       
     Ketika beliau masih kecil bapaknya meniggal di gazza, dan beliau menjadi anak yatim yang hanya di bela oleh ibunya saja[1]
       
     Sejarah telah mencatat bahwa ada dua kejadian penting sekitar kelahiran imam syafi’i  Rhl yaitu
1, sewaktu imam syafi’i dalam kandungan ibunya bermimpi bahwa sebuah bintang telah keluar dari perutnya dan terus naik membumbung tinggi, kemudian bintang itu pecah bercerai dan berserak menerangi daerah sekitarnya
         
     Ahli mimpi mentakbirkan bahwa ia akan melahirkan seoarang putra yang ilmunya akan meliputi seluruh jagat.
        
    Sekarang menjadi kenyataan bahwa ilmu imam syafi’i ,Rhl memang memenuhi dunia bukan saja di tanah arab di timur tengah dan afrika tetapi juga sampai ketimur jauh ke indonesia, Thailand philipina dan lain-lain
2,sepanjang sejarah pada pada hari imam syafi’i Rhl dilahirkan itu meniggal dua orang ulama besar, seorang di bagdad (IRAQ) yaitu imam abu hanifah Nu’man bin thasabit( beliau adalah pembagun mazhab Hanafi) dan seorang lagi di mekkah imam ibnu jueret al-makky mufti huijaz ketuka itu.
            Kata orang dalam ilmu firasat hal ini adalah suatu pertanda bahwa anak yang lahir ini akan menggantikan yang meningal dalam ilmu dan kepintaranya, memang pirasat itu ahkirnya terbukti dalam kenyataan.
NENEK MONYANG IMAM SYAFI’I
Nenek monyang imam syafi’i Rhl adalah muhammad idris, bin abbas bin ustman,bin syafi’i bin saib Abu yazitd bin hasyim bin abdul muthalib bin abdul manaf bin qushai.[2]
Abdul manaf bin qushai menjadi nenek yang kesembilan dari imam syafi’i Rhl adalah abdul manaf bin qushai nenek yang ke empat dari nabi muhammad.[3]
Nenek monyang nabi muhammad Saw sebagai yang telah di maklumi adalah muhammad bin abdullah bin addul muthalib, bin hasyim, bin abdul manaf, bin quhsai bin khilab, bin marah bin,kaab bin luai bin Ghalib bin fihir bin malik bin nadhar bin kinanah bin khuzaimah bin mudrikah, bin iliyas bin ma’ad, bin Adnan, sampai kepada nabi ismail dan nabi ibrahim Alahima salam,
teranglah dalam silsilah ini bahwa imam syafi’i Rhl senenek monyang dengan nabi muhammad.
Adapun dari fihak ibu: fathimah binti abdullah bin hasan bin husein bin ali bin abi thalib Rda.
Ibu imam syafi’i Rhl adalah cucu dari cucu saidina ali ali bin abi thalib menantu sahabat nabi dan khalifah iv yang terkenal
Sepanjang sejarah di ketemukan, bahwa saibb in abu yazit nenek imam syafi’i yang kelima 5 adalah shabat nabi muhammad saw.
Jadi  baik di pandang  dari segi keturan darah maupun di pandang dari keturunan ilmu maka imam syafi’i Rhl, yang kita bicarakan ini adalah kharib kerabat dari nabi muhammad SAW.
Gelar imam syafi’i dari imam syafi’i Rhl di ambi dari neneknya yang ke empat yaitu syafi’i bin saib.
KEMBALI KEMEKKAH AL-MUKARRAH
Setelah usai imam syafi’i Rhl 2 tahun ia di bawa ibunya kembali ke mekkah al-mukkaramah yaitu kampung halaman beliau dan tiggal di mekkah sampai 20 tahun yakni sampai tahun 170 H.
Dalam angka 20 ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam catatan sejarah ada yang mengatakan sampai usia 20 tahun dan ada pula yang mengatakan sampai 22 tahun
Tetapi penulis buku ini sudah memperhatikan dari bermacam-macam segi agak condong berpendapat bahwa imam syafi’i Rhl tinggal di mekkah sampai 20 tahun dan sesudah itu pindah ke madinah al-munawarah
Perbedaan angka ini tidak prinsipil yang terang beliau tiggal di mekkah di waktu kecil dan setelah muda remaja pindah ke madinah
Selama beliau di mekkah. Imam syafi’i Rhl berkecimpung dalam menuntut ilmu pengetahuan, khusus yang bertalian dengan agama islam sesuai dengan ke biasaan anak-anak kaum muslimin pada ketika itu
Sebagai di maklumi bahwa dalam sejarah pada abad 1 dan 11 tahun hijrah, umat islam boleh dikatakan dalam masa keemasan sejang memuncak membumbung tinggi, agama islam sudah teriar luas, kebarat sampai kemaroko dan spayol ke timur sampai ke iran ke afghanistan ke india selatan ke indonesia dan ke tiongkok dan afrika sudah hampir seluruh daerah
Pada abad-abad itu yang berkuasa adalah khalifah-kahalifah bani abbas yang terkenal bukan hanya saja pada keberanian tetapi juga dalam memperkembangkan ilmu pengetahuan
Pada masa-masa khalfah harun Ar Rasyid ( 170 -19 3, H ) dan al-makmun 198 -218 terkenal sebagai masa yang memuncak tinggi kedudukan ilmu pengetahuan
Dalam agama islam yang  sangat di patuhi  orang ketika itu baik dalam hadist-hadist nabi maupun dalam al-qur’an banyak sekali terdapat petunjuk-petunjuk yang menganjurkan dan mengarahkan rakyat supaya belajar segala ilmu pengetahuan khususnya yang bertalian dengan agama
Sesuai dengan ini imam syafi’i bahwa pada masa mudanya menghabiskan masanya dengan menuntu ilmu pengetahuan
Markas –markas ilmu pengetahuan ketika itu adalah  di mekkah di madinah di kufah ( iraq ) di syam damsyik dan di mesir
Oleh karena itu seluruh pemuda menidam-idamkan dapat tinggal di salah satu di kota itu untuk bersetudi, untuk mencari ilmu pengetahuan dari yang rendah sampai yang tinggi,
imam syafi’i belajar al-qur’an kepada ismael bin qusthathein dalam usia 9 tahun imam syafi’i telah mampu menghafal ketiga puluh juz Al-qura’an di luar kepala
catatlah ini yaitu dalam usia (9) sembilan tahun.
Imam syafi’i pada mulanya tertarik dengan prosa dan puisi syair-syair dan sajak-sajak bahasa arab kelasik sehinga beliau datang kekali-kali ke Qabilah-Qqbilah badui di padang pasir  Qabilah hudzel  dll kadang-kadang beliau tinggal lama di Qabilah-qabilah itu untuk mempelajari sastra arab sehingga akhirnya imam syafi’i Rhl, mahir dalam kesastraan arab kuno dan beliau menghafal di luar kepala syair dan imrun ul-Quis syair Zuheir syair jarir dan lain-lain
Hal ini kemudian nyata ada baiknya karena dapat menolong beliau memahamkan al-qur’an yang di turunkan dalam bahasa Arab yang fasih yang asli dan yang murni
Tersebutlah dalam sejarah di ceritakan oleh mush’ah bin abdullah azabiri sebagai yang termaktub dalam khitab al-majmuk bahwa imam syafi’i Rhl pada masa muadanya hantya tertarik kepda puisi syair-syair dan sajak bahasa arab klasik tetapi beliau kemudian terjun mempelajri hadist dan fiqih
Sebanya ia bahwa pada suatau hari ia mengendarai onta di belakangnya ada seoarang yang lain, yaitu juru tulis bapak saya kata mush,ab.
Juru tulis bapak saya mengetok dengan tongkatnya dari belakang dan menegurnya akh pemuda seperti kamu menghabiskan masa kemudaanya dengan berdendang dan bernyayi alangkah baiknya kalu waktu kepemudaanmu ini di pakai untuk mempelajri hadist dan fiaqih ?
Berkata mushab bahwa teguran ini lah sebab yang mengerakkan hati imam syafi’i untuk mempelajari ilmu hadist dan fiQih dan kemudian belajar kepada mufti mekkah muslim bin khalid ai zanji dan ulama hadist sopyan bin uwaniah wafat (198 H,)
Ini lah di antara guru imam syafi’i Rhl dalam ilmu hadist dan fiQih selain dari pada itu imam syafi’i Rhl’ menceritakan diri beliau begini »
Saya pada mula mempelajari ilmu nahwu ( gramatika) dan arab( kesustraan) kemudian setelah saya datang kepada muslim bin kahalid beliau bertanya Hai muhammad kamu dari mana... ?
Jawabku          saya orang sini ,orang mekkah
Dari kampung mana...?          
Dari kampung khalif
Dari qabilah apa.......?
Dari qabilah abdul manaf
Bakhin-bakhin ( senag-senag sekali) tuhan telah memuliakan kamu dunia akhirat alangkah baiknya kalau kecerdasan kamu itu di tumpahkan dalam ilmu fiqih sedalam-dalanya  inilah yang baik bagimu
Ucapan muslim bin khalid inilah sebab yang mengerakkan hati saya untuk mempelajari ilmu Fiqih sedalam-dalamnya kata imam syafi’i
KERAJINAN IMAM SYAFI’I RHL
Muhammad bin idris adaklah seorang pemuda yang sangat rajin dalam belajar dengan sunguh-sungguh dan tekun
Sebagai di maklumi beliau adalah seoarang pelajar yang miskin, tidak mempunyai harta yang banyak untuk biaya belajar beliau seoarang anak yatim di mana belkanjanya hanya di beri oleh ibunya yang serba kekurangan pula
Tetapi imam syafi’i Rhl mempunyai keyakinan bahwa menuntut ilmu itu tidak tergantung kepada kekayaan, tetapi hanya kepada kemampuan yang keras, anak-anak miskin yang keras hati lebih banyak yang maju di bandingkan dengan anak-anak yang kaya yang bisasanya suka malas
Beliau mengumpulkan tulang belulang kambing atau tulang onta yang biasaya banyak berserakan terutama pada saat orang sudah selesai mengerjakan haji di mina, beliau mengumpulkan pelepah-pelepah tamar yang kering beliau mengumpulkan tembikar dan batu-batu yang dapat di tulis dan beliau kumpulkan kertas-kaertas yang di buang orang-orang kantor yang adapat di tulis lagi
Beliau mendengar ucapan guru dekte-dekte guru lalu lalu menuliskan di atas buah-buahan tadi sambil memperhatikan dan menghafalnya mana yang patut di hafal.
Pada suatu ketika penuh sesaklah kamar beliau dengan benda-benda tulang yang bertulisan itu sehingga tidak dapat lagi beliau meluruskan kakinya ketika melepaskan lelah atau ketika tidur
Agar belaiu memutuskan agar semua tulisan itu di hafal saja di luar kepala dan tulang-tulang itu di keluarkan dari kamar supaya kamar tidurnya menjadi lapang
Semua yang tertulis di hafalnya di luar kepala dan sesudah itu tulang belulang di keluarkan dari kamarnya, jadi imam syafi’i Rhl sejak kecil sudah terlatih dan terdidik di luar kepala
Ilmu itu yang ada didalam dada, bukan yang ada dalam kertas kata pribahasa ini lah yang nampakny yang di hafal oleh imam syafii Rhl.
Maka dengan cara begini tidak lah heran kalau imam syafii Rhl dalamusia 9 tahun sudah menghafal Alquan di luar kepala dan dalam usia 10 tahun sudah menghafal di luar kepala khitab al-muwatha karangan imam malik
Begitulah kecerdasan dan ketajaman otak imam syafii Rhl. Belajar sejak keci sampai remaja sampai sewasa berusia 20 tahun di mana beliau sesuadah itu pindah dari mekkah al-mukkaramah kemadinah al-munawarah
MENCARI ILMU KE MADINAH
Pada seperempat terakir dari abad ke dua 11 H, kota madinah sedang gilang gemilang dalam ilmu pengetahuan, karena di situ banyak menetap ulama-ulama tabi’in orang-orang yang berjumpa dengan shabat nabi dan ulama ta,bi tabiin orang yang berjumpa dengan orang yang berjumpa dengan sahabat nabi
Di tengah-tengah ulam yang banyak itu ada seorang yang menonjol yang nenjandi bintangnya, yaitu seorang ulama yang terkenal dengan julukan imam Darul hijaz imam negri nabi perpindah yaitu Iman Malik bin anas pembangun mazhab maliki
Imam malik bin anas lahir pada tahun 93 H, yaitu 57 tahun lebih tua dari imam syafii Rhl dan wafat pada tahun 179 H, 25 tahun terdahulu dari imam syafi’i Rhl
Sepanjang riwayat imam malik bin anas ini adalah seorang ulama yang bersungguh-sungguh mengupulkan hadist-hadist nabi muhammad Saw beliau kumpulkan dan beliau hafal sebanyak 100,000 hadist dalam masa 40 tahun
Ibnu qhudamah mengatakan bahwa imam malik bin anas adalah seorang huffzh (penghafal) hadist nomor satu pada zamanya dan tidak ada seorangpun yang menandingi beliau dalam soal menghafal hadist itu
Hadist hadis yang 100,000 banyak nya itu banyaknya itu beliau teliti satu persatu beliau lihat sirawi yang membawa hadist- hadist beliau cocokkan dengan Al-quran tentang arti dan tujuanya
Pada akhirnya hadist yang 100,000 itu beliau pilih sehingga yang tinggal hanya 5,000 buah yang beliau anggap sangat shehya
Hadist yang 5,000 inilah beliau kumpulkan dalam satu khitab Fiqih sekarang yang diberi nama Al-mutha sehingga khitab ini di hafal di luar kepala pada ketika beliau berumur 10 tahun
Sesungguhnya pada khitab Al- muatha sudah hafal diluar kepala tetapi keinginan imam syafi’i Rhl, untuk datang kepada pengarangnya, makin berkobar beliau ingin mengambil ilmu imam malik dari mulut-kemulut yakni berhdapan
Maka beliau minta izin kepada gurunya muslim bin Khalid az Zanji untuk berangkat kemadianah menjumpai imam malik dan belajar pada beliau Imam Syafi’i Rhl berangkat kemadinah pada tahun 170 H, dengan menumpang kendaraan onta selapan hari delapan malam lamanya dengan membawa sepucuk surat dari gurunya muslim bin khalid yang di tujukan kepada imam malik bin anas,
selain itu imam Syafi’i Rhl, membawa surat pula dari wali mekkah ( semacam gubenur) kepada wali kota madinah di mana wali mekkah minta agar kiranya wali kota madinah memperkenalkan Imam Syafi’i Rhl. Kepada imam malik bin anas.
Selama delapan hari delapan malam perjalanan antara mekkah dan madinah dengan onta Imam syafi’i Rhl, membaca al-quran sebanyak 16 kali tamad menamatkan sekhatam siang dan sekhatam malam,
sesampinya di madinah beliu lansung menemui imam malik bersama-sama dengan wali kota madinah
imam malik setelah menerimaya surat dari wali mekkah yang di alamatkan kepadanya, menyindir dengan mengatakan, subhanallah... kok menuntut ilmu rasulullah pake perantara
Wali kota madinah mempersilakan imam syafi,i berkata mudah-mudahan tuan di karunia allah kata imam syafi’i Rhl saya ini dari kaum muthalib datang kemari dari mekkah untuk menuntut ilmu dari tuan guru karena saya sudah kama mendengar nama tuan guru dan sudah lama mengetahui ilmu tuan guru, tetapi sekarang hendak mendengar dengan telinga sendiri pengjian-pengajian dari tuan guru
Sesudah lama imam malik memperhatikan imam syafi’I seketika lalu beliau berkata siapa namamu
Imam syafi’i menjawab Muhammad Bin idris
Imam malik menyambung hai muhammad bertakwalah kepada tuhan dan jauhilah kedurhakaan saya melihat padamu akan trjadi apa-apa.
Baiklah kata imam malik besok datanglah lagi dan akan saya suruh orang membaca Al-muwatha kepadamu,
Jawab imam syafi;i tak perlu dicarikan orang lain karena saya sudah menghafal di luar kepala Khitab al-muwatha itu
Kalau begitu keada’anya cobalah baca
Imam syafi’i Rhl lantas membaca khitab al-muwatha yang di dengar oleh imam malik dengan seksama dan di sana sini membetulkan pembacaan-pembacaan imam syafi’i yang lancar itu
Sesungguhnya Imam malik sangat kagum melihat pemuda ini karena karena masim dalam usia muda remaja sudah mendalami ilmunya sudah mahur dalam arti al-Quran dan juga hadist-hadist nabi dan Qaedah-Qaedah bahasa arab.
Kemudian imam syafi’i Rhl, kemudian imam syafii tetap setaiap hari mendatangi tempat halakah imam malik tempat mengajar imam malik di madinah din mana beliau bersama-sama pelajar lain yang terdiri dari ulama-ulama besar dari seluruh penjuru mendengar dan mencatat-pengajian pengajian yang di berikan oleh imam malik Seorang ulama besar dan imam mujthid yang jarang tandinaganya’
Ahirnya Imam syafi’i Rhl, mendapat kepercayaan besar dari imam malik dan lantas di undang menginap di rumahnya dan setiap hari datang ke masjid bersama-sama sebagai pembantunya dalam mengajar khitab-khitab AL-muwatha dan lain-lain.[4]

Imam malik membaca khitabnya kepada murid-murid dan sesudah itu imam syafi’i Rhl.  Yang belum Berpangkat imam mujthid membantu imam malik mendektekan ( mengimlakkan) khitab karangan imam malik itu kepada sekalian mahasiswanya,
Ada kira-kira setahun  imam syafi’i   Rhl tidak bercerai dengan imam malik selalu dengan beliau sebagai murid dan pembantu dalam mengajar.
Dengan cara begitu imam syafi’i Rlh mendapat kenalan dari banyak ulama yang datang ke madinah sesudah menunaikan ibadah haji dan datang kepada imam malik,
Diantara orang-orang yang berkenalan dengan imam stafi’i Rhl ketika itu adalah abdullah bin Al-hakam dari mesir, ( kairo) yang kemudian di waktu imam syafi’i Rhl, datang ke mesir beliau berkunjung kerumah abdullah bun al-hakam ini, juga imam syafi’i Rhl berkenalan dengan Asyhab ibnu Qasim dan al- laits bin saad yaitu ulama-ulama mesir yang berkunjung ke madinah yang telah mendengar imam syafi’i mendektekan khitab-khitab al-muwatha,
Dan juga imam syafii Rhl berkenalan dengan ulama-ulama IraQ yang berkunjung kemadinah sesudah nenuniakan ibadah haji banyak sekali di antara mereka yang datang mengunjungi halakah imam malik dan mendengar imlak dari imam syafi’i Rhl, yang bijak itu,
pada ketika itulah muhammad bin idris mendengar di baqdad dan kufah banyak sekali terdapat ulama-ulama murid dari imam abu hanifah( pembangun mazhab Hanafi) sehingga tertarik hati beliau mengunjungi iraq danm mesir,
            BERKUNJUNG KE BAGDAD DAN LAIN-LAIN,
            Setelah 2 tahun di madinah yakni dalam usia 22 tahun imam syafii Rhl, berangkat ke Iraq ( kufah dan baqdad) di mana beliau bermaksud selain menambah ilmu dalam soal-soal kehidupan bangsa juga untuk menemui ulam-ulama ahli haditd ataupun ahli Fiqih yang bertebaran pada ketika itu di Irang dan persia ( iran)
Sebagai dimaklumi kota kupah ketika itu adalah ibu kota tempat kedudukan khalifah-khalifah ABU jafar AL-mansyur  dan pengantinya adalah Harun Arasyid yang terkenal dan baqdad adalah pusat ilmu pengetahuan baik pengetahuan yang datang dari barat atau yang datang dari timur memang iranq pada zaman harun arsyid di angap sebagai negri tempat ilmu pengetahuan yang memancar keseluruh ilmu pengetahuan yang memancar keseluruh penjuru dunia sebagai di terangkan di atas,perjalanan antata madinah dan iraq di lakukan dengan mengendarai onta selam 24 hari jauh juga.
       
     Tapi imam syafi’i RHL, mendapat bekal dari gurunya imam malik sebanyak 50 dinar emas, cukup untuk belanja dan untuk menginap di situ beberapa waktu lamanya karena ongkos kendaraan dari madinah ke iraq hanya 4 dinar emas,sampai di kufah beliau menemui ulama-ulama shabat al-marhum Abu hanifah yaitu guru besar Abu yusup Dan muhammad bin hasan di mana imam syafi’i Rhl sering kali bertukar pikiran dan beri memberi dengan beliau ini dalam soal-soal ilmu pengetahuan agama,dalam kesempatan ini imam syafi’i Rhl dapat mengetahui aliran aliran atau cara-cara fiqih dalam mazhab hanafi yang agak jauh berbeda dari  cara-cara dan aliran aliran fiqih dalam  mazhab maliki, imam hanafi dan imam maliki hampir bersamaan zamannya karena imam hanfi di lahirkan tahun 18 H, meniggal pada tahun 150 H, Sedangkan imam malik di lahirkan tahun 93 H, dan meniggal pada 179 H,tetapi walaupun bersamaan zaman namun aliran mazhab masing-masing berbeda
      
      Mazhab imam maliki di madinah berpendapat bahwa kalau dalam al-quran kalau tidak terdapat hukum agama maka hadist nabilah sebagai sandaran hukum sekalipun hadaist nabi itu mutawatir ( banyak yang merawikan) Uhud ( satu jalan saja yang merawikan ) shih atau hasan.
       
     Tetapi mazhab hanafi   di iraq berpendapat bahwa kalau dalam al-quran tidak terdapat hukum suatu yang terjadi maka yang boleh dijadikan sandaran hukum lagi hanya hadist-hadist mutawatir saja, kalau tidak ada hadist mutawatir langsung berpindah kepada ijtihad yakni pendapat imam mujtahi,  maka karena itu golongan imam malik di namakan golongan ahli Hadist, dan golongan imam hanafi di namakan Ahli Rayi( ahli pendapat) imam syafi’i Rhl, ketika itu dapat mendalami dan menganalisa cara-cara yang di pakai oleh imam-imam itu ketika itu beliau tidak lama di iraq dan terus mengembara ke persi sampai ke Anadholi ( Turki) terus keramlah ( pelestuna) di mana beliau dalam perjalanan mencari dan menjumpai ulama-ulama baik Tabi’in atau Tabi’in pada kesempatan mengembara ini beliau mengetahui adat istiadat bangsa Arab karena persia dan Anadholi bukan bangsa Arab lagi.
       
     Hal ini nantinya menolong beliau dalam membangun fatwa-fatwa Dalam mazhab Syafi’I.
            KEMBALI KEMADINAH,sudah 2 tahun mengembara meninjau anatara baqdad dan persia turki dan pelestina imam syafi’i Rhl, kembali ke madinah dan kembali kepada guru besarnya yaitu imam malik bin anas,Imam malik bertambah kagum dengan ilmu imam syafi’i bahkan sudah ada pertanda dari imam maliki bahwa ilmu imam syafi’i sudah melebihi ilmunya, imam malik memberi izin kepada imam syafi’i Rhl, sendiri dalam ilmu FiQih artinya tidak berfatwa atas dasar-dasar aliran imam maliki dan juga tidak atas dasar imam hanafi tetapi berfatwa atas mazhab sendiri imam sendiri tinggal bersama imam malik sampai tahun 179 H, yaitu sampai imam maliki meniggal dunia.
       
     Imam syafi’i Rhl. Belajar dengan imam maliki sampai 7 tahun yaitu pada tahun 170 H,- 172 H, dan dari tahun 174 H,- 179 H,
            MENJADI MUFTI DI YAMAN,
       
     Setelah gurunya imam malik berpulang ke rahmatullah imam syafi’i Rhl, pergi keyaman  Perjalanan ke yaman ini sepanjang riwayat ialah bahwa wali( semacam Gubenur) yaman datang ke kota madianah untuk berziarah ke makam nabi ia mendengar dari orang madinah tentang kecakapan dan kepintaran imam syafi’i Rhl.
        
    Wali negri yaman ini tertarik kepada imam syafi’i Rhl, sehingga di usahakanya berjumpa dengan beliau
            Kemudian terdapat kata sepakat antara keduanya bahwa imam syafi’i Rhl akan di bawa ke yaman di angkat sebagain sektaris negara sambil mengajar dan menjadi mufti
            Mufti, artinya berpatwa tentang hukum-hukum agama,
            Nama muhammad bin idris Asyafi’i menjadi mashur di negri yaman dan sekitarnya, banyaklah orang memujinya karena kecakapan beliau dan kepintaran beliau Tetapi, sungguhpun beliau sudah alim besar sudah di segani oleh segala pihak namun beliau tidak segan-segan belajar apabila ada guru agama yang kebih pintar dari padanya yang kiranya dapat menambah ilmunya
        
    Di yaman beliau belajar kepada sykeh yahya bin Husein seorang ulama besar di kota Sha,a ketika itu’
      
      Ketika beliau di yaman beliau diangat pula kepada wali daerah najran sebagai beliau disayangu oleh rakyat karena adi dan pemurahnya, pekerjaan ini tidak lama di jabat oleh beliau karena tidak sesuai dengan bakatnya beliau lebih cindrong kepada ilmu daripada siasah
            Imam syafi’i Rhl, menikah di yaman dengan seorang putri bernama(Hamidah  binti Nafi,i seorang keturunan saidina utsman bin Affan sahabat dan khalifah nabi yang ke tiga,
            usia beliau waktu menikah lebih kurang 30 tahun dari pernikahan ini beliau mendapat 3 orang anak seorang laki-laki dan dua orang perempuan
            Anak beliau yang laki-laki ini bernama muhammad bin Syafi’i kemudian menjadi ulama besar pula dan menjadi Qadhi di jazirah ( wafat 240 H,)

            IMAM SYAFI’I RHL, DI TANGKAP,
            Imam sayafi’i Rhl, ketika di yaman sudah menjadi orang besar
Beliau di sayangi oleh wali negri dan di angkat menjadi khatib daulah (sekretaris negara) di samping beliau menjadi mufti dan gurub agama di masjid berthableh di mana-mana sehingga masyhur namanya.
       
     Telah menjadi kebiasaan di dunia yang pana ini bahwa setiap orang yang mendapat nikmat, ada saja orang yang dengki dan berniat jahat untuk menjatuhkanya, beliau di fitnah kepada Khalifah Harun ar rasyid yang ketika \itu berkedudukan di Bagdad ( irag) di katakan bahwa imam syafi’i Rhl, mengembangkan faham syiah di yaman dan masuk golongan syiah yang sanggat membenci Khalifah Harun ar –rasyid khalifah ABbasiyah itu.
       
     Memang dalam sejarah islam tercatat sebagaimana permusuhan yang mendalam antara orang-orang syiah yang katanya pengikut saidina ali Rdh, dengan orang –orang bani umayah dan bani abbas, ya, pada mulanya pembagunan Dinasti Abbasiyah di tolong oleh orang – orang syiah untuk melawan bani umayah akan tetapi kemudian ternyata bahwa orang-orang syiah tidak senang hati pula pada orang-orang bani abbas itu’   khalifah harun Ar Rasyid selalu di rongrong oleh partai syiah yang kebetulan banyak bertebar di yaman ketika itu, oleh karena itu khalifah harun Ar-rasyid selalu curiga kepada ulama-ulama di yaman yang di angapnya mengembangkan faham syiah yang di tangkapnya.
        
    Di sebab kan fitnah dari orang-orang yang dengki terhadap imam syafi’i maka beliau di tangkap bersama-sama kaum syiah  dan golongan kepada orang-orang syiah lalu di bawa ke baqdad untuk di adili oleh kahalifa harun Ar-rasyid dengan rantai besi dan tangannya
         
   Ini lah imtihan ( ujian bagi imam syafi’i) Rhl. Memang orang-orang yang beriman itu banyak mendapat cobaan iman, banyak di antara rombongan-rombongan syiah itu yang di jatuhahka  hukuman mati oleh kahalifah, tetapi ketika sampai pertanyaan kepada imam syafi’i Rhl, maka terjadilah dialog( percakapan antara khalifah dengan imam syafi’i Rhl.
       
     Dengan meragkak karena kedua kakinya dibelenggu imam syafi’i masuk kemajlis harun AR-rasyid dan berkata, ( selamat atasmu dan berkatnya ) imam syafii tidak mengucapkan (dan rahmat tuhan)
            Khlifah harun Ar-rasyid menjawab,( selamat atasmu rahmat tuhan dan berkatnya).
            Harub Ar-Rasyid agak  heran melihat ketenangan imam syafi’i Rhl. Karena tidak gelisah sedikitpun, padahal kawan-kawanya yang sama di tangkap sudah di jatuhkan hukuman mati.
            Khalifah harun Ar-Rasyid bertanya kenapa kamu berbicara dalam sidang saya tanpa bizin saya, sehingga saya terpaksa menjawabnya......?
            Perlu diketahu bahwa mengucapkan salam hukumnya sunat, sedangkan menjawab hukumnya wajib.
Imam syafi’i Rhl. membaca firman allah Swt.

وعدا الله  الذين  امنو منكم  وعملوالصلحت ليستخلفنهم  في الارض  كما استخلف  الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذى ارتض لهم وليبد لنهم من بعد خوفهم ءمنا يعبدونني لايشركون بى شياء ومن كفر بعد ذلك فاؤلآئك هم الفسقون

Artinya: dan allah telah berjanji kepada orang –orang yang beriman yang beramal shaleh bahawa aa akan menjadikan khalifah di bumi sebagaimana ia telah jadikan khalifah-khalipah yang sebelum mereka dan ia akan tetapkan bagi mereka agama yang ia redhai untuk mereka dan ia akan menganti ketakutan dengan keamanan mereka menyembahku dan tidak mempersekutukan aku sedikitpun( AN-NUR: 55)
      
      Lalu imam syafi’I meneruskan ucapanya
Tuhan apabila berjanji menepati janjinya dan kini ia telah menggangkat tuanku menjadi khalifah di bumi yang luas ini tuanku telah memberikan keamanan kepada saya sesudah saya dalam ketakutan, karena tuanku menjawab salam dalam dengan ucapan Warahmatullah ( dan rahmat tuhan untuk saya) dengan begitu tuanku telah memberikan rahmat tuhan kepada saya dengan kemurahan hati tuanku.
      
      Khalifah harun rasyid tergerak hatinya mendengar ucapan yang lantang dan fasheh dari imam syafi’I yang kelihatanya tak sedikit juga takut dan getar.
            Lantas khaliifah harun Arayid berkata: bukan kah engkau yang mengepalai kompelotan pemberontak untuk menentangku,,,,? bukan kah engkau bersekongkol dengan addullah bin hasan untuk menentang aku bukankah engakau orang yang telah terang salahnya’ bagaimana….bagaimana….?
        
    Iman syafi’I menjawab
      
     Saya akan menerangkan pula isi dada saya, sebaik-baiknya untuk mencarai keadialan dan kebenaran. Tetapi dapatkah orang melahirkan perasaanya dengan seksama kalau kaki dan tangannya di rantai dengan besi berat ini, saya minta agar rantai kaki dan tangan saya dibuka dan memperkenankan duduk sewajarnya, dan puji-pujian kepada allah yang kaya,
       
     Khalifah harun Rasyid terbuka hatinya dan memerintahkan ketika itu juga kepada petugasnya untuk membuka rantai yang melingkari tangan dan kaka imam syafi’i
            Imam syafii lantas berkata Tuhan berfirman begini.
يايهل الذين امنو ان جاء كم فا سق بنباء فتبينو ان تصيبوا قوما فتصبحوا عال ما فعلتم ندمين                       
             
Artinya: hai orang –orang yang beriman, kalau datang kepadamu orang-orang fasiq (jahat) membawa berita, periksalah dengan seksama supaya kamu supaya kamu jangan mencelakakan orang-orang tanpa diketahui kemudian kamu menyesal atas perbutanmu itu (Al-hujarat : 6)
       
     Saya berlindung kepada allah bahwa saya adalah laki-laki yang di sampaikan kepada tuanku, bohong sekali orang-orang yang menyampaikan kepada tuanku, saya mempunyai dua pertalian dengan tuan khalifah, yaitu sama-sama bereagama islam dan sama-sama satu keturunan, tuanku adalah seorang yang harus berpegang kepada kitabullah, tuangku anak paman rasulullah yang harus melindungi agamanya, mendengar ucapan Imam syafi’i  yang di ucapkan dengan lancar ini khalifah harun ar-rasyid tiba-tiba jadi gembira lalu berkata Tenanglah pikiranmu saya menghargai ilmumu dan juga menghargai pertalian darah kita’’’
         
   Lalu khalifah berkata lagi bagaimana keadaan ilmu kamu dengan kitabullah Azza wajalla di sana lah kita berbicara.
       
     Imam syafi’i rhl, mejawab kitab suci yang mana tuan khalifah tanyakan, karena khitab suci yang di turunkan banyak sekali
       
     Khlifah menjawab: baiklah saya bertanya tentang khitab suci yang di turunkan kepada anak paman saya Muhammad rasullah Saw.
       
     Imam syafi’i Rhl. Menjawab: ilmu yang terkandung dalam al-qur’an itu banyak sekali, yang manakah yang tuan tanyakan ada ilmu ayat-ayat mutasyabih dan ayat muhakkam, ada ilmu ayat-ayat taqdim dan takhir, ada ilmu tentang nasheh dan mansukh, ada ilmu ini dan ada ilmu itu.
        
    Kemudaian khalifah terpesona dan lantas menukar keluar bukan lagi bertanya soal-soal agama tetapi berpindah kepada soal-soal ilmu palaq, ilmu kedokteran, ilmu pirasat dan lain-lain yang sermuanya di jawab oleh imam syafi’i Rhl, dengan sanggat memuaskan Khalifah Harun Ar-rayid,   kemudian Khalifah berkata datanglah engkau sewaktu-waktu untuk mengajar saya...    dengan begitu bebaslah imam syafi’i Rhl, dari tuduhan dan kecewalah tukang fitnah yang memfitnah beliau’ inilah kedatangan imam syafii Rhl. Yang kedua kalinya ke iraq ( kupah atau baqdad) yang terjadi pada tahun 184 H, yakni dalam usia 34 tahun.
   
                        KEMBALI KE MEKKAH ( HIJAZ).
      
      Tidak lama sesudah beliau bebas maka imam syafi’i Rhl. Kembali ke kampung asalnya yaitu makkah al-mukarrah sesudah di tinggalkan lebih kurang 11 tahun.
       
     Ia di sambut oleh ulama dan rakyat mekkah karena kemasyhuran sudah lama beliau di mekkah masih mendapat sambutan akibat banyaknya orang haji yang pulang balik antara madinah dan makkah, dan antara mekkah dan kufah( iraq)
       
     Beliau membuat rumah tempat tinggak di luar  kota mekkahdi suatu tempat yang memungkinkan dapat di tangani oleh pelajar-pelajar yang menuntut ilmu kepadanya.
       
     Lebih kurang selama 17 tahun beliau di mekkah menaburkan ilmu-ilmu agama kepada kaum muslimin yang setiap tahun datang ke mekkah untuk ibadah haji, karena itu nama imam Syafi’i Rhl. Mashur ke seluruh dunia islam karena setiap orang haji yang datang ke mekkah pulang ke kampungnya membawa khabar tentang kealimam imam syafi’I
       
     Tetapi pada ketika itu beliau masih merasa belum sampai kepada derajadnya imam mujtahid mutlak( mujtahud penuh) sehingga fatwa-fatwa beliau adalah berdasarkan fatwa-fatwa guru-gurunya yang di dapatnya di mekkah, madianah dan iraq.
                                    KE IRAQ KE TIGA KALI.
        
    Di mekkah sudah di dengar kabar wafatnya khalifah harun Ar-rasyid dan telah di gantikan oleh khalifah Al-amin dan sesudah  itu AL-amin dan sesudah itu oleh AL-ma’mun.
        
    Begitu juga telah meniggal guru-guru imam syafi’i Rhl di iraq yaitu abu yusup pada tahun 182 H. Dan muhammad bin hasan pada tahun 188 H.
            Hati imam syafi’i tergerak kembali hendak datang ke baqdad ibu kota dan kerajaan umat islam ketika itu karena di situ duduknya khalifah, Amirul Mu’minin.
       
     Beliau tidak lama di iraq pada kali itu, tetapi pada kesempatan ini beliau membuat sejarah yaitu membentuk mazhab tersendiri yang kemudian di namakan mazhab syafi’i
                                    MAZHAB SYAFI’I YANG PERTAMA.
      
      Abu abdillah muhammad bin idris Asyafi’i ini setelah ilmunya tinggi dan fahamya begitu tajam dan dalam timbullah inpirisinya untuk berfatwa sendiri mengeluarkan hukum-hukum qur’an dan hadist sesuai dengan ijtihat nya sendiri terlepas dari fatwa-fatwa gurunya imam malik dan ulama-ulama hanafi di iraq’
        
    Hal ini terjadi pada tahun 198 H. Yaitu sesudah usia beliau 48 tahun dan sesudah melalui masa belajar lebih kurang 40 tahun.[5]
      
      Beliau telah menghafal Al-quran dan berpuluh ribu hadist di luar kepala dan juga telah mendalami tafsir dari ayat-ayat alquran dan makna-makna hadis serta pendapat ulama-ulama terdahulu.
       
     Beliau berfatwa dengan lisan menurut ijtihadnya (pendapat) sendiri dan juga mengarang khitab-khitab yang berisikan pendapat-pendapatnya itu.
       
     Mula-mula di iraq beliau mengarang kitab (Ar-risalah) khitab usul Fiqih yang pertama di dunia yaitu suatau ilmu yang di jadikan pedoman dalam mengali hukum-hukum mengali ushul fiqih dari khitab suci al-quran dan hadist-hadist nabi.
      
      Harus di maklumi bahawa sekalian fatwa dengan lisan dan tulisan pada ketika itu Imam syafi’i di irak di namakan (Al-qaul qadim ) fatwa lama, sedangkan fatwa-fatwa yang di keluarkan sesudah beliau pindah ke mesir di namakan( Qul A-jadid) Fatwa baru.
       
     Barang siapa yang mempelajari khitab-khitab iamam syafi’i Rhl. Satu kitab-kitab syafi’iyah dewasa ini akan berjumpa denagn tulisan tulisan Qul qadim dan qaul al-jadid itu.
                                    PINDAH KE MESIR.
            Pada bualan syawal tahun 198 H. itu juga imam syafi’I pindah ke mesir kebetulan saja khalifah Al-ma,mun mengangkat abbas bin musa menjadi ( gubenur) mesir dan mengirimnya ke mesir imam syafi’i menumpang dalam qafilah wali mesir itu karena imam syafi’i Rhl, adalah salah seorang ulama yang di hormati bukan saja oleh rakyat iraq tetapi juga oleh khalifah Ma,mun.
            Ketika beliau akan berangkat dari iraq ke mesir bayaklah datang shabat-shabatnya untuk mengucapkan selamat jalan, di antaranya adalah muridnya yang terkenal kemudian di kenal dengan nama Ahmad bin hambal ( pembagun mazhab mazhab Hambali)
       
     Pada ketika imam syafi’i bersalaman dengan Ahmad bin hambal beliau membaca sebuah syair.
Saya rindu pergi kemesir untuk melihat sunggai dan pasir
Untuk kebesaran atau kekayaan ataukah ini makam perkuburan
        
     Rupanya imam syafi’i Rhl sudah merasa ia akan wafat dan bermakam buat selama-lamanya du mesir
       
     Abbas bin musa gubenur mesir meminta agar imam syafi’i agar menginap di rumahnya tetapi imam Syafi’i Rhl. Menolak karena ia ingin tinggal dengan ulama-ulama besar Namanya Abdullah bin Al-hakam seorang ulama yang pernah menjadi muridnya di madinah pada ketika imam syafi’i mendektekan khitab-khitab AL-muwatha atas nama imam maliki.
      
      Beliau tinggal di rumah abdullah bin Al-hakam sampai tahun 204 H.

IMAM SYAFI’I SUKA MENGEMBARA TERUTAMA UNTUK MENCARI ILMU PENGETAHUAN.
Dari riwayat imam syafi’i Rhl. Ternyata beliau adalah suka mengembara pindah dari satu negeri kenegeri lain terutama dalam hal mencari ilmu pengetahuan.
Beliau lahir di gazza pergi ke mekkah tinggal di madinah, pindah keyaman pindah lagi ke bagdad sampai ke syam pindah ke mekkah pindah lagi ke baqdad dan akirnya pindah lagi ke mesir wafat di mesir dan bermakam di mesir.
            Imam syafii Rhl. Bukan saja memperaktekkan pindah-pindah tempat itu tetapi beliau juga menganjurkan kiranya rakyat mengembirakan pengembaraan dan perjalanan keliling khususnya dalam mencari ilmu pengetahuan.
            Beliau pernah berkata dalam sebuah syair begini:
1.      Adalah tidak enak bagi orang cerdik pandai untuk tinggal tetap di suatu tempat.oleh karena itu tinggalkanlah tanah air dan mengembaralah.
2.      musafirlah...? Engakau akan mendapat sahabat-sahabat penganti sahabat sahabat yang di tinggalakan
3.      bekerja keraslah karena ke lezatan hidup adalah bekerja keras.
4.      saya berpendapat kalau air menetap di dalam suatu tempat ia akan busuk, kalau mengalir barulah ia bersih dan kalau tidak mengalir akan menjadi kotor
5.      singa kalau tidak keluar dari sarangnya ia tak akan dapat makan.
6.      anak panah panah kalau tidak meluncur dari busurnya ia takkan mengena
7.      matahari pun kalau menetap niscaya seluruh manusia akan marah kepadanya.
8.      tabir( bahan baku emas) adalah seperti tanah saja ketika ia masih tergeletak di tempatnya.
9.      kayu harum pada ketika di rimaba,sama saja dengan kayu yan g lain
10.  kalau yang kini ( kayu harum) keluar dari rimbaba sukar sekali mendapatkanya dan itu tabir kalu keluar dari tempat sudah berharga seperti emas.
 Demikian sebuah syair dari Imam syafi’i yang menganjurkan kepada pengikutnya supaya menyukai pengembaraan terutama untuk mencari ilmu pengetahuan.

                        MENINGGAL DUNIA DALAM USIA 54 TAHUN
       
     Setelah 6 tahun tinggal di mesir mengembangkan mazhabnya dengan lisan dan tulisan dan sesudah mengarang khitab Ar-risalah lagi ( dalam ushul Fiqih) dan sesuadah mengarang khitab-khitab beliau yang banyak sekali maka beliau meninggal dunia, mudahahan beliau mendapat surga AMIN.
       
     Berkat Ra,bin sulaiman ( murid imam syafi’I ) imam  Syafi Rhl. berpulang kerahmatullah sesudah sembahyang maqrib petang kamis malam jumat akhir hari bulan rajab dan kami makam kan beliau pada hari jum’at sorenya kami lihat hilal bulan  Sya,ban 204 H. 




             
             
           
             
             
             

     

  




 


   

                  




[1] Kh,si rajddin abbas sejarah ke agugan mazhab syafi,i
[2] [2]Abdul Mun’im Shaleh, Mazhab Syafi’i, Kajian Konsep Mashlahah, Cet I, (Yogyakarta : Ittaqa Press, 2001), hal. 8.
[3] Abu zahrah Muhammad tarikh AL-mazahibil alislamiyyah.
[4] . Abady, Abu Ath-Thayyib, Syamsul Haq Al-‘Azhim,’Aun Al-Ma’bud syarh Sunan Abi Dawud.
[5] Al-Syafi’i, Al-Umm, Beirut, Dar Al-Fikr, 1990