Suara Yang
Terabaikan
Oleh; Ibnu El – Fasiy
santri MUDI
Semilir dingin pagi berhembus sepoi
Membuat suasana balai terasa begitu sepi
Tak bisa kubayangkan
Suara yang kau dengar itu
Kau anggap hanya dongeng sebelum tidur
Dinyanyikan rindu sang bunda tersayang
Tapi, bagaimana dengan suara tersayat –sayat
Tertunduk lesu melafalkan kata – kata?
Samakah dengan sang pendongeng belaka
Yang ngin meninabobokan mu?
Agar bermimpi indah dalam anganmu
Sungguh begitu dhalim kebejatanmu
Dimanakah letak nuranimu?
Kau iris suara nan serak itu
Kau abaikan suara itu
Tanpa sedikitpun iba di benakmu
Dengan keikhlasannya
Beliau rela mengumbar suaranya
Walaupun bagaikan pasir putih
Diterbangkan angin tanpa arah yang pasti
Tanpa arah yang bersemai di hatimu
Maka renungkanlah...!!!
0 komentar:
Posting Komentar