Sabtu, 06 September 2014

SELURUH SANTRI MUDI PASTI BISA BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS / ARAB

SELURUH SANTRI MUDI PASTI BISA BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS / ARAB
Written by: Tgk. Ahmad Al-azhary

Selama ini, bahasa inggris / arab dianggap salah satu momok oleh kita khususnya para siswa sekolah sebanding dengan pelajaran Matematika dan Fisika. Sehingga dapat dipastikan bahasa inggris, matematika dan fisika merupakan pelajaran yang banyak “digemari” para siswa dalam bentuk kursus maupun les (Karena sukarnya J).



Namun kenyataannya, hasil les maupun kursus bahasa inggris metode grammar tidak bisa menjadikan sebagian besar mereka mampu berbicara dalam bahasa inggris dengan lancar. Pelajaran grammar sebanding dengan rumus-rumus matematika yang rumit karena dianggap sebagai Pengetahuan atau Knowledge.
Aj. Hoge, seorang native speaker yang aktif memberikan tips “berbicara dalam bahasa inggris dengan cepat” melalui “youtube” mengatakan bahwa: “untuk berbicara kita tidak butuh grammar, karena grammar hanya akan menyusahkan kita ketika berbicara, karena kita dituntut untuk menyesuaikan bahasa kita dengan grammar”. Pernyataan Aj. Hoge benar sekali, untuk bisa berbicara dalam bahasa inggris / arab, kita tidak butuh grammar. Sebagai perbandingan, kita sangat lancar berbicara dalam bahasa aceh bukan?, tapi pernahkah kita belajar grammar (tata bahasa) dalam bahasa aceh? Pernahkah kita mempelajari bagaimana tata cara penulisan bahasa aceh yang baik dan benar? 
Kita tidak menafikan pentingnya mempelajari grammar (tata bahasa). Namun, mempelajari grammar itu penting bagi siapa saja yang ingin menguasai sastra bahasa inggris / arab, atau bagi siapa saja ingin mengikuti ujian TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) atau TOAFL (Test Of Arabic as a Foreign Language), sebagaimana bagi orang orang yang ingin menguasai sastra bahasa indonesia / bahasa aceh. Tapi kalau hanya sekedar untuk bisa berbicara, kita sama sekali tidak butuh kepada grammar, sekali lagi saya tanyakan ( untuk membuktikan bahwa pernyataan saya benar) : “pernahkah kita belajar grammar (tata bahasa) dalam bahasa aceh, agar kita bisa berbicara dalam bahasa aceh?”, “Pernahkah kita mempelajari bagaimana tata cara penulisan bahasa aceh yang baik dan benar sebelum kita bisa berbicara dalam bahasa aceh?”. Tentu saja jawabannya “TIDAK”. Kita bisa berbicara dalam bahasa aceh bukan karena kita belajar grammar (tata bahasa) aceh, tapi karena kita selalu bebicara dengan menggunakan bahasa aceh. Sebagai perbandingan, saya ingin bertanya, “mengapa teman-teman kita yang datang dari luar aceh, yang sebelumnya mereka sama sekali tidak bisa berbicara bahasa aceh, namun setelah beberapa waktu tinggal di MUDI, mereka sudah bisa dan bahkan ada yang sangat fasih berbicara bahasa aceh?....mengapa??? jawabannya adalah karena mereka beradaptasi dengan lingkungan aceh, beradaptasi dengan bahasa aceh, dan keadaan selalu menuntut mereka untuk berbicara dalam bahasa aceh.” Dan kalau kita ingin bisa berbicara dalam bahasa inggris / arab, maka hal inilah yang harus kita “CIPTAKAN” di MUDI. Kita harus “menciptakan” lingkungan berbahasa inggris dan arab, kita harus “menciptakan” suasana inggris dan arab, dan kita harus “menciptakan” keadaan yang selalu menuntut kita untuk selalu berbicara dalam bahasa inggris / arab. Saya sangat yakin, jika seluruh santri MUDI ( n.b: yang ingin bisa berkomuniasi dengan bahasa inggris / arab) punya kesadaran untuk melakukan hal-hal di atas, maka insya Allah, bukan hanya santri gang serawak dan gang zawiyah saja yang bisa berbicara bahasa inggris / arab, tetapi seluruh santri MUDI akan bisa menjadi orang inggris dan orang arab J  
  To be able to speak english / arabic fluently, All we have to do is practicing, listening, and learning how to pronounce it well......... ya, untuk bisa berbicara dalam bahasa inggris / arab dengan lancar, yang harus kita lakukan adalah 3P (praktek, praktek, praktek J), langsung berbicara (tentunya kita harus punya persiapan vocabolary / mufradat yang cukup J), kemudian memperbanyak listening, dan belajar bagaimana cara pengucapan yang benar, that’s all (itu saja)….. namun, karena keterbatasan fasilitas yang kita miliki, jadi ya kita harus fokuskan diri pada apa yang bisa kita lakukan untuk saat ini (we have to focus on what we can do for this time). Misalnya untuk kosa kata dan cara pengucapan yang benar, kita bisa bisa menggunakan kamus seperti Hassan shadily (kamus kan tidak dilarang J). Karena fasilitas untuk listening kita belum punya, ya….jangan listening dulu J.

Berbahasa inggris dan naik sepeda.
Teman-teman bisa naik sepeda ?. bagaimana Teman-teman bisa mahir naik sepeda ?. apakah Teman-teman mempelajari buku panduan “cara belajar naik sepeda dengan baik dan benar” selama semalam lalu paginya Teman-teman langsung menaiki sepeda dan bisa menguasainya? Kalau cerita Harry Potter dan sapu terbangnya sih saya percaya. Itupun, Harry harus praktek, jatuh dan praktek lagi sehingga Harry mampu mengendalikan sapu terbangnya dengan mahir tanpa perlu berpikir. Di dunia magic aja perlu praktek.
Ya, naik sepeda adalah salah satu bentuk Skill / Ketrampilan yang harus Teman-teman tebus dengan gerak, gerak dan gerak sampai benar-benar OTOMATIS TANPA BERPIKIR. Ciri-ciri skill adalah ketika  teman-teman mampu melakukannya tanpa berpikir.
Teman-teman yang saya hormati, inilah yang harus dicamkan. bahwa dalam belajar berbicara dalam bahasa inggris ( ingat : “Belajar Berbicara Dalam Bahasa Inggris”, bukan yang lainnya), teman-teman harus memperlakukan bahasa inggris seperti layaknya belajar naik sepeda. Ingat, 3P (praktek, praktek, praktek J). karena bahasa inggris adalah skill bukan knowledge.

Bahasa adalah Skill bukan knowledge
Bahasa adalah alat komunikasi, teman-teman sudah tau itu. Dan orang berkomunikasi melalui bicara (speaking), tentu saja ada yang mendengar (listening), setelah ditemukannya tulisan maka orang berkomunikasi menggunakan bahasa melalui tulisan (writing), dan tentu saja ada yang membaca (reading). Inilah 4 skill bebahasa yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mempelajari bahasa yaitu: Listening, Speaking, Reading, Writing. Inilah yang disebut dengan 4 skills of language atau 4 ketrampilan bahasa. Maaf, apakah teman-teman melihat ada tulisan GRAMMAR disitu? Tidak ada !! grammar bukanlah tujuan untuk bisa berbicara.
So finally, semuanya kembali kepada teman-teman semua. Hal yang paling penting adalah kemauan yang kuat untuk bisa. Tanpa kemauan, semuanya akan sia-sia. Perbandingannya seperti seseorang yang menyuapkan makanan ke mulut orang lain dengan maksud agar makanan tersebut sampai ke dalam perut si orang lain. Akan tetapi, tanpa kemauan yang kuat dari diri si orang lain untuk menelan makanan tersebut, selembut apapun cara suapan, sebaik apapun cara suapan, yakinlah makanan tersebut tidak akan pernah sampai kedalam perut. So, the decision is your. Remember one code: if you want,  you can…..



0 komentar:

Posting Komentar