Khutbah
Hari Raya Idul Adha
MENEGAKKAN
AGAMA PERLU BERQURBAN
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ الَّذِيْ لاَ تَخْطُرُ كَيْفِيَّتُهُ بِبَالٍ, وَلاَ تَجْرِيْ مَاهِيَّتُهُ
فِى مَقَالٍ, وَلاَ يَدْخُلُ فِى اْلاَمْثَالِ وَاْلاشْكاَلِ, وَلاَ يَؤُوْلُ
إِلَى التَّحْوِيْلِ وَاْلاِنْتِقَالِ, اَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ اِلاَّاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الَّذِى عَظَّمَ هَذَاالْيَوْمَ قَدْرَهُ وَخَصَّهُ
بِشَعَائِرِهِ, وَشَرَّفَهُ بِمَاثِرِهِ, وَاخْتَرَهُ عَلَى اْلاَيَّامِ, وَأَبَانَ
فَضِيْلَتَهُ لِلْاَنَامِ, كَرَامَةً مِنْ رَبِّنَا الْكَبِيْرِ الْمُتَعَالِ.
وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الَّذِى بَعَثَهُ عِنْدَ ظُهُوْرِ الْجِهَالِ, وَغَلَبَةِ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ,
فَنَصَحَ لِأُمَّتِهِ فِى الْقَوْلِ وَالْفِعَالِ, وَجَاهَدَ فِى اللهِ عَلَى
كُلِّ حَالٍ, حَتَّى اعْتَدَلَ الْحَقَّ اَيَّ اعْتِدَالٍ. أَللهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
اَهْلِ الْفَضْلِ وَالْكَمَالِ, صَلاَةً دَائِمَةً بِالْدُوِّ وَاْلآصَالِ,
نَامِيَةً عَلَى الشُّهُوْرِ وَاْلاَحْوَالِ. أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيْكُمْ
عِبَادَاللهِ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِهِ
بِاْلاَنْفُسِ وَاْلاَمْوَالِ, طَاعَةً لِاَمْرِ مَوْلَانَا ذِى الْعِزَّةِ
وَالْجَلاَلِ.
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah. . . .
Allah
maha besar ! kita agungkan nama-Nya pada hari raya Idul Adha ini. Kita syukuri
nikmat-Nya, kita tegakkan agama-Nya, kita besarkan syi’ar-Nya, dan perhatikan
kesucian-Nya dengan segala pengorbanan yang dapat kita lakukan.
Di tengah-tengah manusia yang banyak
melupakan tuhan dan ingkar akan nikmat-Nya, Alhamdulillah kita kaum muslimin
masih sanggup bersyukur dan berterimakasih kepada-Nya. Dan semoga kita
dimasukkan dalam golongan yang dinyatakan dalam firman-Nya:
وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ. ( السبأ: ١٣
).
Artinya: “Dan sedikit daripada hamba-hambaku yang berterimakasih” (QS. As-Sabak:13).
Tanda Syukur seorang hamba kepada
tuhannya ialah mengerjakan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Untuk
melaksanakan tugas agama diperlukan sangat kepada pengorbanan tenga, pikiran
dan harta benda, bahkan adakalanya jiwa. Semua pengorbanan itu tidak akan
sia-sia pada sisi Allah, besar maupun kecil, banyak atau sedikit. Dengarlah
firman Allah SWT:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لاَيُصِيْبُهُمْ ظَمَأٌ
وَلاَنَصَبٌ وَلاَمَخْمَصَةٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَلاَ يَطَئُوْنَ مَوْطِئًا
يَغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلاَيَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلاً اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ
بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ اِنَّ اللهَ لاَيُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنيْنَ.
وَلاَيُنْفِقُوْنَ نَفَقَةً صَغِيْرَةً وَلاَكَبِيْرَةً وَلاَيَقْطَعُوْنَ
وَادِيًا اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمْ اللهُ اَحَسَنَ مَاكَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ.
(التوبة: ١٢٠-١٢١ ).
Artinya: “ Yang demikian itu karena tidak akan mengenai mereka
dahaga dan penat (letith), dan tidak pula kelaparan di jalan Allah, dan tidak
mereka menginjak suatu tempat yang bias membuat marah orang-orang kafir, dan
tidak mereka menderita suatu penderitaan dari musuh melainkan adalah semua itu
dituliskan buat mereka suatu amal shalih, sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan begitu juga mereka
tidak membelanjakan satu belanja yang kecil atau yang besar dan tidak pula
mereka melintasi satu lembah melainkan dituliskan pahala bagi mereka karena
Allah mau membalas mereka dengan balasan
yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. At-Taubah: 120-121).
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . .
اَللهُ اَكْبَر. . . . . !
Saudara-saudara kaum muslimin yang
setia.
Berbesar hatilah dengan segala
pengorbanan yang telah kita berikan untuk menjadi amal yang shalih yang besar
pahala ganjarannya. Yang penting bagi kita ialah patuh menjalankan perintah
Allah dan Rasul-Nya di tempat-tempat yang dimintakan berqurban untuk
kepentingan agama Allah.
Tengoklah, perhatikanlah dan
jadikanlah contoh teladan daripada kepatuhhan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS
dalam melaksanakan perintah Allah dengan pengorbanan seorang putranya yang
tercinta Nabi Ismail AS buat disembelih, puteranya pun menjadi contohan teladan
tinggi dalam kesediaannya menjadi qurban untuk kepentingan perintah Allah. Oleh
karena telah nyata kepatuhan ayah (Nabi Ibrahim) dan anak (Nabi Ibrahim) dalam
menjalankan perintah Allah, maka Allah lalu menggantikan pengorbanan Nabi Ismail
dengan qurban seekor kibas (kambing) yang besar lalu disembelihnya. Firman
Allah SWT:
وَفَدَيْنَاهُ
بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى اْلاَخَرِيْنَ, سَلاَمٌ عَلَى
اِبْرَاهِيْمَ, كَذَلِكَ نَجْزِ الْمُحْسِنِيْنَ, اِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا
الْمُؤْمِنِيْنَ (الصفات: ١٠٧-١١١).
Artinya: “Kami (Allah) tebus puteranya (Ismail) itu dengan seekor
kambing yang besar dan kami tinggalkan sebutannya yang baik buat orang
kemudian. Sejahteralan atas Nabi Ibrahim. Begitulah kami membalas kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dialah daripada hamba-hamba kami
yang mukmin”.
(QS. As-Shaffat: 107-111).
Demikian contohan pengorbanan yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sungguh menjadi ketetapan syari’at dalam agama
Islam, yang pada hari ini setelah selesai shalat ‘Id, ada dilakukan pengorbanan
binatang oleh kaum muslimin di seluruh dunia.
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . .
اَللهُ اَكْبَر. . . . . !
Saudara-saudara
kaum muslimin yang terhormat . . . . . . . !
Disamping kita berusaha dengan
tenaga dan kekuatan, pikiran dan pengetahuan, harta benda dan kekayaan, sebagai
pengorbanan untuk menegakkan agama Allah, masih juga besar harapan kita kepada
pertolongan-Nya. Karena itu, marilah kita berdo’a memohonkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala:
“Yaa. . Allah, Tuhan kami yang maha
kuasa ! teguhkanlah iman kami, tetapkanlah pendirian kami, sampaikanlan
cita-cita kami yang mulia dan suci, dan terimalah segala pengorbanan kami untuk
menegakkan agama-Mu di tanah air kami Indonesia. Yaa. . Allah ! Ampunkanlah kesalahan
kami dan kesalahan saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia karena
membela agama-Mu. Dan pimpinlah kami kepada jalan yang lurus, dan selamatkanlah
kami dari jalan sesat. Amiin Yaa Mujiibas-Sa-ilin. . . . . . . . . !
اَللهُمَّ رَبَّ الْحَلِّ وَالْحَرَامِ,
وَرَبَّ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الرُّكْنِ
وَالْمَقَامِ, اَيِّدِ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ, وَاخْذُلْ
اَعْدَاءَالدِّيْنَ, وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا
اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ, وَلاَ
تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْأ رَبَّنَا اِنّكَ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ,
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ......
0 komentar:
Posting Komentar