Kamis, 31 Juli 2014

MENEGAKKAN AGAMA PERLU BERQURBAN

Khutbah Hari Raya Idul Adha


MENEGAKKAN AGAMA PERLU BERQURBAN

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ لاَ تَخْطُرُ كَيْفِيَّتُهُ بِبَالٍ, وَلاَ تَجْرِيْ مَاهِيَّتُهُ فِى مَقَالٍ, وَلاَ يَدْخُلُ فِى اْلاَمْثَالِ وَاْلاشْكاَلِ, وَلاَ يَؤُوْلُ إِلَى التَّحْوِيْلِ وَاْلاِنْتِقَالِ, اَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الَّذِى عَظَّمَ هَذَاالْيَوْمَ قَدْرَهُ وَخَصَّهُ بِشَعَائِرِهِ, وَشَرَّفَهُ بِمَاثِرِهِ, وَاخْتَرَهُ عَلَى اْلاَيَّامِ, وَأَبَانَ فَضِيْلَتَهُ لِلْاَنَامِ, كَرَامَةً مِنْ رَبِّنَا الْكَبِيْرِ الْمُتَعَالِ. وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى بَعَثَهُ عِنْدَ ظُهُوْرِ الْجِهَالِ, وَغَلَبَةِ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ, فَنَصَحَ لِأُمَّتِهِ فِى الْقَوْلِ وَالْفِعَالِ, وَجَاهَدَ فِى اللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ, حَتَّى اعْتَدَلَ الْحَقَّ اَيَّ اعْتِدَالٍ. أَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ الْفَضْلِ وَالْكَمَالِ, صَلاَةً دَائِمَةً بِالْدُوِّ وَاْلآصَالِ, نَامِيَةً عَلَى الشُّهُوْرِ وَاْلاَحْوَالِ. أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَاللهِ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِهِ بِاْلاَنْفُسِ وَاْلاَمْوَالِ, طَاعَةً لِاَمْرِ مَوْلَانَا ذِى الْعِزَّةِ وَالْجَلاَلِ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. . . .
            Allah maha besar ! kita agungkan nama-Nya pada hari raya Idul Adha ini. Kita syukuri nikmat-Nya, kita tegakkan agama-Nya, kita besarkan syi’ar-Nya, dan perhatikan kesucian-Nya dengan segala pengorbanan yang dapat kita lakukan.
            Di tengah-tengah manusia yang banyak melupakan tuhan dan ingkar akan nikmat-Nya, Alhamdulillah kita kaum muslimin masih sanggup bersyukur dan berterimakasih kepada-Nya. Dan semoga kita dimasukkan dalam golongan yang dinyatakan dalam firman-Nya:
وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ. ( السبأ: ١٣ ).
Artinya: “Dan sedikit daripada hamba-hambaku yang berterimakasih” (QS. As-Sabak:13).
            Tanda Syukur seorang hamba kepada tuhannya ialah mengerjakan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Untuk melaksanakan tugas agama diperlukan sangat kepada pengorbanan tenga, pikiran dan harta benda, bahkan adakalanya jiwa. Semua pengorbanan itu tidak akan sia-sia pada sisi Allah, besar maupun kecil, banyak atau sedikit. Dengarlah firman Allah SWT:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لاَيُصِيْبُهُمْ ظَمَأٌ وَلاَنَصَبٌ وَلاَمَخْمَصَةٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَلاَ يَطَئُوْنَ مَوْطِئًا يَغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلاَيَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلاً اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ اِنَّ اللهَ لاَيُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنيْنَ. وَلاَيُنْفِقُوْنَ نَفَقَةً صَغِيْرَةً وَلاَكَبِيْرَةً وَلاَيَقْطَعُوْنَ وَادِيًا اِلاَّ كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمْ اللهُ اَحَسَنَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.
(التوبة: ١٢٠-١٢١ ).
Artinya: “ Yang demikian itu karena tidak akan mengenai mereka dahaga dan penat (letith), dan tidak pula kelaparan di jalan Allah, dan tidak mereka menginjak suatu tempat yang bias membuat marah orang-orang kafir, dan tidak mereka menderita suatu penderitaan dari musuh melainkan adalah semua itu dituliskan buat mereka suatu amal shalih, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan begitu juga mereka tidak membelanjakan satu belanja yang kecil atau yang besar dan tidak pula mereka melintasi satu lembah melainkan dituliskan pahala bagi mereka karena Allah mau membalas mereka  dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. At-Taubah: 120-121).
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . . اَللهُ اَكْبَر. . . .  . !
            Saudara-saudara kaum muslimin yang setia.
            Berbesar hatilah dengan segala pengorbanan yang telah kita berikan untuk menjadi amal yang shalih yang besar pahala ganjarannya. Yang penting bagi kita ialah patuh menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya di tempat-tempat yang dimintakan berqurban untuk kepentingan agama Allah.
            Tengoklah, perhatikanlah dan jadikanlah contoh teladan daripada kepatuhhan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah dengan pengorbanan seorang putranya yang tercinta Nabi Ismail AS buat disembelih, puteranya pun menjadi contohan teladan tinggi dalam kesediaannya menjadi qurban untuk kepentingan perintah Allah. Oleh karena telah nyata kepatuhan ayah (Nabi Ibrahim) dan anak (Nabi Ibrahim) dalam menjalankan perintah Allah, maka Allah lalu menggantikan pengorbanan Nabi Ismail dengan qurban seekor kibas (kambing) yang besar lalu disembelihnya. Firman Allah SWT:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى اْلاَخَرِيْنَ, سَلاَمٌ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ, كَذَلِكَ نَجْزِ الْمُحْسِنِيْنَ, اِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ (الصفات: ١٠٧-١١١).
Artinya: “Kami (Allah) tebus puteranya (Ismail) itu dengan seekor kambing yang besar dan kami tinggalkan sebutannya yang baik buat orang kemudian. Sejahteralan atas Nabi Ibrahim. Begitulah kami membalas kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dialah daripada hamba-hamba kami yang mukmin”.
(QS. As-Shaffat: 107-111).
            Demikian contohan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sungguh menjadi ketetapan syari’at dalam agama Islam, yang pada hari ini setelah selesai shalat ‘Id, ada dilakukan pengorbanan binatang oleh kaum muslimin di seluruh dunia.
اللهُ اَكْبَر. . . . . اللهُ اَكْبَر. . . . . اَللهُ اَكْبَر. . . .  . !
Saudara-saudara kaum muslimin yang terhormat . . . . . . . !
            Disamping kita berusaha dengan tenaga dan kekuatan, pikiran dan pengetahuan, harta benda dan kekayaan, sebagai pengorbanan untuk menegakkan agama Allah, masih juga besar harapan kita kepada pertolongan-Nya. Karena itu, marilah kita berdo’a memohonkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala:
            “Yaa. . Allah, Tuhan kami yang maha kuasa ! teguhkanlah iman kami, tetapkanlah pendirian kami, sampaikanlan cita-cita kami yang mulia dan suci, dan terimalah segala pengorbanan kami untuk menegakkan agama-Mu di tanah air kami Indonesia. Yaa. . Allah ! Ampunkanlah kesalahan kami dan kesalahan saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia karena membela agama-Mu. Dan pimpinlah kami kepada jalan yang lurus, dan selamatkanlah kami dari jalan sesat. Amiin Yaa Mujiibas-Sa-ilin. . . . . . . . . !

        اَللهُمَّ رَبَّ الْحَلِّ وَالْحَرَامِ, وَرَبَّ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ, وَرَبَّ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ, اَيِّدِ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ, وَاخْذُلْ اَعْدَاءَالدِّيْنَ, وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ, وَلاَ تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْأ رَبَّنَا اِنّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ, وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ......

0 komentar:

Posting Komentar