Rabu, 02 Juli 2014

Hidup Sehat dengan Berpuasa


Hidup Sehat dengan Berpuasa


Puasa adalah sebuah ibadah yang dilakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, jimak dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Puasa merupakan rukun islam yang ketiga. Allah dan Rasul menganjurkan kepada ummat islam untuk berpuasa sunat dan mewajibkan puasa dibulan ramadhan, pertanyaannya apakah perintah tersebut merupakan sebuah siksaan atau memang ada sebuah rahasia dibalik pensyariatan puasa tersebut.
Jika kita sedikit berbalik ke belakang, sejarah umat-umat sebelumnya, menurut sebuah riwayat, umat nasrani juga diwajibkan berpuasa. Allah mewajibkan kepada mereka berpuasa di bulan ramadhan, namun ketika bulan ramadhan jatuh pada musim panas dan hal itu dapat memberatkan mereka untuk melakukan ekspedisi dagang, maka para pemuka kaum mereka sepakat untuk meninggalkannya dan melaksanakannya di bulan yang lain. Begitu juga kaum yahudi, bahkan kaum ini sama sekali mengingkari titah Allah itu dengan menggantinya hanya dengan satu hari sajayaitu pada hari asyura.
 Menurut analisa saya, salah satu faktor yang menyebabkan umat yahudi dan nasrani meninggalkan puasa adalah karena kejahilan mereka terhadap hikmah dari puasa itu sendiri, karena pada prinsipnya seseorang tidak akan pernah senang melakukan sesuatu perbuatan jika mereka tidak tahu rahasia dari prbuatan itu.
Puasa dapat membuat hidup kita sehat
Banyak kaum muslim awam beranggapan bahwa puasa adalah sebuah kegiatan penganiayaan terhadap diri sendiri, alasannya karena puasa dapat menghilangkan energi tubuh dan melemahkan badan, lebih dari itu ada juga yang beralasan bahwa puasa dapat menyebabkan sakit mag, sakit asam lambung, pusing-pusing, ambien dan lain-lain yang intinya pada kesimpulan bahwa sesungguhnya puasa memang benar-benar tidak bermanfaat bagi tubuh sama sekali.
Sebenarnya, alasan-alasan yang mereka berikan tersebut adalah sama sekali tidak mendasar, mereka hanya berpijak kepada efek yang terjadi saat mereka melakukan puasa saja yaitu lelah, lapar, dahaga, dan lemah. mereka tidak menganalisa terhadap efek yang terjadi setelah melakukan puasa.
Mari kita analisa komentar tentang puasa.
Jika anda bertanya tentang salah satu rahasia dari puasa, maka rasulullah menjawab melalui sabdanya yang diriwayat oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim:

                                         صُوْمُوْا تَصِحُّوْا

Artinya: Puasalah kamu niscaya kamu akan sehat.
Rasulullah secara gamblang menjawab bahwa puasa dapat menyehatkan jasmani, dan bahkan sekaligus rohani, karena kata تَصِحُّوْا tersebut mencakup keduanya.
Pernah suatu hari, seorang tabib khalifah Harun Al-Rasyid berkata kepada seorang pemuda Islam yang namanya Hasan bin Ali “ apakah rasulmu sama sekali tidak meninggalkan petuah tentang kesehatan”?, merasa dilecehkan, pemuda itupun marah, dengan lantang ia menjawab, Rasulku meninggalkan hal yang paling penting untuk kesehatan ummatnya yaitu:

المعدة رأس الداء والحمية دوائه

Artinya: perut adalah gudang penyakit sedangkan menahan diri (puasa) adalah obatnya.
Kemudian, tabib nasrani itupun mengajukan pertanyaan yang lain “ apakah tuhanmu tidak mengajarimu sedikitpun tentang kesehatan”?, tanpa sungkan pemuda itu membacakan sebuah ayat:

وكلوا واشربوا ولا تسرفوا ان الله لا يحب المسرفين

Artinya: Makanlah dan minumlah tapi jangan berlebihan, sesunguhnya Allah tidak suka orang yang berlebihan.
Sekarang mari kita lihat ayat yang lain tentang puasa:

وأن تصوموا خير لكم إن كنتم تعلمون

Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 184).
Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa “Fasting is the greatest remedy the physician within!”

Pertanyaannya  Apakah ilmu pengetahuan kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah dan hadis nabi tersebut?
Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama “Fasting Center International, Inc”, Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan puasa dalam:
  1. Program penurunan berat badan.
  2. Mengeluarkan toxin tubuh.
  3. Puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup.

Kemudian, sejak awal abad yang silam, pakar ahli medis telah melakukan berbagai penelitian tentang pengaruh puasa terhadap tubuh dan luar biasa ternyata mereka menemukan bahwa puasa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan tubuh dan dapat menyembuhkan beragam penyakit, sehingga salah seorang dari peneliti, Hol Brook menyatakan “puasa bukanlah kekuatan magis yang sakti melainkan sebentuk keyakinan dan satu-satunya jaminan yang dipercaya dapat menyehatkan tubuh”.
Selanjutnya begitu banyak penelitian lapangan membuktikan bahwa para ahli kedokteran barat menyarankan kepada pasiennya untuk berpuasa supaya mempercepat proses penyembuhan.
Dan tidak hanya itu, sabda rasul itu bahkan juga didukung oleh penelitian-penelitian mutakhir yang dianalisis oleh pakar-pakar kesehatan dunia, katakanlah Dr. Dartman  dalam sebuah makalahnya pada simposium internasional ke-8 pada dokter spesialis penyakit dalam di Amsterdam, Belanda. Dalam makalahnya ia merekomendasikan puasa sebagai terapi penyembuhan yang dijalankan selama beberapa hari oleh pasien yang mengalami penyakit kronis. Para ahli peserta simposium itupun sepakat mengenai faedah puasa untuk penyembuhan berbagai penyakit berat terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan, sekresi, tekanan darah tinggi, dan penyakit yang menyerang jaringan otot.

Beberapa ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini:
1.      Dr. Yuri Nikolayev
Dia adalah direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow menilai puasa dapat menjadikan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, hal ini merupakan suatu penemuan ilmu luar biasa abad ini. Beliau mengatakan: Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional.

2.      Allan Cott, M.D.,
Dia adalah seorang ahli dari Amerika, dia telah  menghimpun penelitian para ilmuwan berbagai negara dalam sebuah buku Why Fast membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain:
  • merasa lebih baik secara fisik dan mental
  • melihat dan merasa lebih muda
  • membersihkan badan
  • menurunkan tekanan darah dan kadar lemak
  • lebih mampu mengendalikan seks
  • membuat badan sehat dengan sendirinya
  • mengendorkan ketegangan jiwa
  • menajamkan fungsi indrawi
  • memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri
  • memperlambat proses penuaan
3.      Dr. Yuri Nikolayev
Dia adalah direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow menilai puasa dapat menjadikan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, hal ini merupakan suatu penemuan ilmu luar biasa abad ini. Beliau mengatakan: Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional.
4.      Sulimami
Mengatakan bahwa untuk penyakit melakukan ibadah puasa tidak berbahaya bagi orang yang terkena penyakit diabetes (Sulimami, dll, 1988: 549-552)
5.      Muzam MG, Ali M.N dan Husain
untuk pasien yang mempunyai gangguan ulcer pada lambung puasa tetap boleh dilakukan. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam observasi terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam lambung.
6.      Elson M. Haas M.D.
Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building( toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang “missing link” dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia.
7.      Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan
Mengatakan bahwa Puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress. Dia bersama tim dari Falkutas kedokteran Universitas King Saud.yang melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf. Percobaan ini menunjukan peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti.
8.       Dr Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi
Bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan yang pesat.
9.       Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan
Tahun 1990 dari RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran dan kontrol makanan serta obat-obatan.
10.   Muhammad Munib
Dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein, total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat.




0 komentar:

Posting Komentar