POPULARITAS JAHAT
Manusia ibarat mesin dalam bekerja, bila mesin bekerja
terlalu lama dan dan diluar daya tahan, maka mesin akan mengalami kemacetan,
sama juga dengan manusia bila manusia bekerja terlalu banyak, manusia biasanya
mengalami kelelahan, mesin yang sudah macet membutuhkan service, dan manusia
yang sudah lelah membutuhkan rilek(istirahat). Istirahat bisa didapat dengan
cara yang bervariasi dan bermacam sesuai menurut kebutuhan, seprti hiburan,
tidur, santai, membaca komik, rekresi kepantai, bermain-main an lain-lain.
Permainan
menurut Islam, bukan hal yang dilarang dan diharamkan, bahkan Islam
menganjurkannya, untuk menghilangkan kejenuhan melepaskan kebosanan asalkan saja tidak melangkahi koridor agama
yang telah ditetapkan, kalau kita mengkaji dasar hukumnya, rasulullah sendiri
pernah menawarkan siti A’isyah radhiallahu anha untuk menonton permainan yang
dimainkan oleh orang-oang negeri
habsyah, dan siti A’isyahpun mengabulkannya, sehingga mereka sama-sama
menonton permainan tersebut. Cerita ini termaktub dalam kitab Ihya Ulumuddin
karangan Imam Ghazali juzu’ II.
Lalu bagaiman
dengan permainan-permainan yang dilakono oleh banyak orang dewasa ini..!!.
tentu setiap kita telah memiliki jawabannya, karena setiap hari kita bisa
menonton dan mengamatinya, baik melalui televisi maupun media-media yang
lainnya. Kita juga sudah tahu permainan apa yang banyak digemari oleh banyak
orang dewasa ini , barang kali tidak salah kalau kita menjawab “ngebor” inilah yang
luar biasa digemari oleh insan-insan bumi dewasa ini. Tenyata, kalau pinggul sudah
ikut ambil bagian dalam semua prmainan itu bisa tenar dan secepat kilat
pelakunya dan tokoh utamanya akan kesohor dan bisa meraih popularitas dan
ketenaran. Apa yang terkesan dibalik kesuksesan ini……..!! tentu bukan hanya
positifnya saja yang akan lahir tapi juga negatifnya yang barang kali
mendominasi, mungkin tidak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa kesan yang
akan timbul adalah tidak lain kecuali harga diri wanita sangat tergantung pada
pinggul, dan juga tidak salah kalau kita
berpendapat bahwa kesan yang akan datang untuk para penggemarnya adalah mereka
tidak bisa lagi berpikir secara baik dan jauh kedepan, karena pemikiran hanya
berkisar disekitar pinggul, dan kalau ini memang realitanya berarti system
pemikiran manusia sudah sangat bobrok.
Secra persial
(perorangan), mungkin dibalik goyang pinggul itu, bisa mengumoulkan money yang
banyak. Tapi kalau kita analisa secara konprehensif hanyalah kerugian general
yang tidak bisa dielakkan, walau kadang bisa meraih keuntungan, tapi hanya
sekedar keuntungan perorangandala paket keuntungan, coba bayangkan………….!,
begitu murah harga diri manusia dewasa ini, harga dirinya diperjual belikan,
tak ubahnya bagai komoditi perdangan, apakah kita telah lupa pepatah dahulu
“lebih baik mati asalkan harga diri tetap abadi”. Namun, kok teganya manusia
melakuka semua itu hanya karena untuk mendapatkan sedikit uang.
Memang siapa
saja yang melakukannya, tentu mempunyai alasan masing-masing, seperti untuk
mendapatkan sedikit uang untuk menopang hidup, apalagi mungkin dipaksa oleh
hal-hal yang sangat penting sehingga mesti ia lakukan walau harus mengorbankan
jati dirinya. Juga alsannya juga untuk menyalurkan misinya, dan banyak hal-hal
lain yang mungkin logis dalam menjawab berbagai sorotan. Tapi masih ada cara yang lian untuk ditempuh. Nah,
bagaiman kalau seseorang rela mengorbankan susilanya demi popularitas dan
ketenarannya……..!, tentu amat menyedihkan karena popularitas dan ketenaran
hakikat sebuah jati diri.
Mari kita siamk
kisah M. Manroe, seorang wanita berharga dari dunia glamornya dia sukses karena
membuka pakaiannya, dia telanjang tapi dihormati, bukan karena budi atau akhlaq
namun karena kiprah dan hartanya, sehinga kalangan apapun ia tidak sulit untuk
menerobos, namun akhirnya dunianya dia akhiri dengan bunuh diri, ia tidak
menemukan jati diri tidak lain karena ia mengejar ketenaran dan popularitas
jahat.
Dan sebelum
bunuh diri ia meninggalkan surat di New York, demikian isinya “berhati-hatilah
terhadap kepopuleran kalian, waspadalah akan gemerlap yang akan menipu kalian,
sesungguhnya aku aku adalah seorang wanita yang paling celaka didunia ini, aku
tak mampu menjadi figur seorang ibu, aku adalah rang yang tidak mencintai
rumah, kehidupan keluarga dalah simbul seorang wanita, bahkan simnol dari
kemanusiaan dan kebahagian itu sendiri, aku adalah seorang wanita yang sunguh
telah dianiaya oleh manusia-manusia lain kaerna berkiprah dalam sebuah teater
atau perfilman.
Cerita singkat
ini telah membukan mata kita untuk melihat jauh kedepan, popularitas dan
ketenaran memang merupakan suatu kebanggaan dan amat sulit untuk
mendapatkannya. Persis bagai mencari jarum dalam jerami. Tetapi popularitas
yang didapat dengan jalan yang tidak baik hanyalah symbol pengkhiatan terhadap
diri sendiri. Barang kali dengan perbandingan ini kita juga dapat menyimpulkan
bahwa popularitas yang diraih dengan permainan pinggul atua ngebor yang sedang
ngetop selam ini hanyalah pengkhianatan terhadap diri sendiri, dan pengkhianata
ini akan berakhir dengan penyesalan esok, limit waktu untuk bercermin diri
masih banyak, pintu taubatpun masih terbuka lebar, lebih baik terlambat
ketimbang tidak sama sekali, last is better than lose.
0 komentar:
Posting Komentar