Jumat, 01 Agustus 2014

PEMBERIAN HADIAH PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Manusia dalam perjalanan hidupnya selalu pempunyai persaan, terutama masalah ingin mengetahui sesuatu, mengerjakan sesuatu asala mulanya adalah hanya sebagai coba-coba, meniru atu mencontoh barang yang sudah ada, perbuatan tersebut boleh jadi menjadi pengalaman bagi dirinya dan menjadi ilmu bagi orang lain, dalam proses ini disebut dengan belajar.
            Belajar merupakan suatu kegiatan untuk mencari atau menuntut ilmu, proses awal adalah dalam keluarga, pendidikan menjadi tang jawab orang tua atau disebut pendidikan informal, kemudian pergaulan melewati batas rumah, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya ini disebut nonformal, sedangkan anak belajar di sekolah atau  belajar secara resmi dengan jejang dan materi yang seragam atau regular disebut belajar secara formal.
            Belajar secara harfiyah adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu[1]. Sedangkan menurut Roestiyah N.K belajar adalah mengusahakan beberapa pengalaman atau ilmu yang dibimbing atau tidak dibimbing[2] abu Ahmadi menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan pisik dan rohaniyah dengan mengumpulkan kegiatan yang mengusahakan pendidikanintelektual dan spiritual.[3]
            Dengan demikian diperlukan interaksi antara murid dengan guru, murid belajar dalam arti mencari ilmu, sedangkan guru adalah orang yang membeeri ilmu, proses dari isi mengisi disebut dengan proses belajar mengajr. Belajar mengajar secara resmi hanya dilakukan disekolah secara formal.
            Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis berkesimpulan bahwa, belajar adalah mencari ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat baik secara informal, nonformal maupun formal, klasikal atau secara tradisional dengan mengharap ridha allas Swt semata, Baik melelui latihan, ajaran, didikan, nasehat, arahan maupun bimbingan.
            Penulis beranggapan bahwa ilmu pengetahuan tidak beda perbedaan secara kontadiksi, tetapi hanya tergantung pemakaian dan tujuannya saja yang berbeda. Ada pun tujuan belajar adalah untuk mengetahui materi pengetahuan secara berkala, priodik, teersusun, terarah dan berkesinambingan. Sehingaga memudahkan untuk mencapai suatu tujuan, secara sistematik, praktis, efektif, cepat dan kemungkinan untuik salah sabngat kecil. Hal ini sangat berlawanan kalau kita belajar sendiri.
            Setiap proses belajar mengajar yang dapat dikatakan berhasi adalah dilihat dari prestasi anak. Prerstasi secara kuantitatif dapat dilihat pada laporan tertulis misalnya nilai rapol atau nilai ijazah/Surat Tanda kelulusan (STK) dan prestasi secara kualitatif dapat dilihat dari pengakuan masyarakat umum, sedangkan bukti fisik keberhasilabn adalah teraplikasi pada jumlah siswa dan keberhasilan dalam hubungan antar dan inter instasi, misalnya hasil lomba antar sekolah, antar Kecamatan bahkan tingkat Kabupaten.
            Dalam pencapaian tujuan, baik secara kualitas maupun kuantitas, maka pihak sekolah penyelenggara pendidikan mengadakan berbagai cara/strategi mengingkatkan proses belajar mengajar, diantaranya adalah memotivasi siswa dengan bermacam-macam jalan, salah satu contoh adalah suasana pembelajaran pada SDN wih Ni Bakong Kecamatan Silihara yang penuh semangat, siswa sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan  adanya perangsang atau motivasi dari sekolah sebagai pendorong bagi siswa yang rajin dan mendapat juara akan mendapat hadiah.
            Dalam dunia pendidikan kita kenal adanya hadiah atau hukuman bagi anak. Hadiah diberikan pada anak yang berprestasi, sedangkan hukuman diberikan pada anak yang melanggar tata tertip sekolah. Prestasi yang dimaksudkan adalah prestasi kenaikan kelas, dengan demikian acuannya hanyalah nilai rapor.
            Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul : PEMBEERIAN HADIAH PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK.
  1. Rumusan Masalah
      Dari latar belakang masalah yang penulis paparkan, maka timbullah pertanyan:
  1. Bagaimana strategi guru SDN Wih Ni Bakong memotivasi siswa sehingga berprestasi?
  2. Bagaimana bentuk gancaran yang dibirikan oleh guru kepada siswa (benda atau nmon benda)?
  3. Bagaimana pengaruh pemberian hadiah sebagai motivasi untuk meningkatkan prerstasi belajar? 
  1. Tujuan Penelitian
      Adapun tujuan penelitian ini adalah;
  1. Untuk mengetahui strategi guru SDN 1 Wih Ni Bakong dalam pemberian hadiah bagi siswa bagi siswa.
  2. untuk mengetahui bentuk ganjaran yang vdiberikan oleh guru kepada siswa
  3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian hadiah terhadap prestasi belajar anak.
  1. Penjelasan Istilah
            Untuk tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul ini, maka dapat penulis jelaskan batasab istilah:
  1. Pemberian Hadiah
            Dalam kamus umum Bahasa Indonesia “hadiah adalah pemberian (kenang-kenangan, penghargan, penghormatan): ganjaran: dan cendra mata.”[4] Sedangkan yang penulis maksudkan adalah pemberian sesuatu kepada seseorang sebagai imbalan dari pekerjaannya, baik berupa berupa benda maupun berupa pujian.  Pemberian hadiah sebagai ganjaran kepada anak yang berprestasi melebiohi kawan-kawannya dalam satu kelas, hadiah ini berupa alat-alat perlengkapan sekolah seperi buku, pulpen dan penggaris diberikan pada akhir program semester.
  1. Prestasi Siswa
            Hasil maksimal yang dicapai dalam suatu pekerjaan,[5] maksud penulis adalah prtestasi secara kuantitatif dalam rapor berupa nilai tertinggi sebagai juara rangking setiap semester pada anak SDn Wih Ni Bakong Kecamatan Silihnara
            Secara umum yang penulis maksudkan adalah pemberian hadiah sebagai cendra mata, kenag-kengan kepada anak yang berprestasi atau anak yang mendapat rangking pada akhir semester di SDN wih ni Bakong, hadiah ini dimaksudkan sebagai stimulus atau motivasi bagi anak untuk meningkatkan proses pembelajaran pada masa akan datang.


  1. Metode Penelitian (belum sempurna)
         Penyusunan proposal ini penulis menggunakan metode field research atau studi lapangan dengan teknik deskriptif artinya melapoprkan apa adanya tanpa dipengaruhi rasa subjektif, dengan instrument sebagai berikut
1.Teknik Sampling
            Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Wih Ni Bakong yang berjumlah 161 orang, dengan guru sebanyak 12 orang. Menurut Suharsini bahwa… jika pupulasi kurang dari seratus, semua diambil untuk sample, penelitian ini adalah penelitian populasi. Namun jika pupulasinya lebih dari 100 maka dapat diambil sebanyak 10-15 % atau 20-25 % dari 161 orang adalah 40 orang. Dengan demikian sample diambil secara acak atau random sampling dari siswa kelas V dan kelas VI, guru dibidang studi agama dan PenJasKes. Bidang Studi yang diteliti adalah pendidikan agama, PenJasKes, IPA, IPS. Walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan menerima masukan dari berbagai pihak dalam mengklarifikasi beberapa pernyatan. Sehingga diharapkan penelitian ini teerlaksana secara akurat dan faktua. Sampel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1: Rekaputulasi populasi dan sample
No
Populasi
Siswa
Sampel
Persentase
1
Klas I
30
-

2
Klas II
32
-

3
Klas III
24
-

4
Klas IV
21
-

5
Klas V
22
18
45 %
6
Klas VI
32
18
45 %
7
Guru kls V,VI

2
05 %
8
GPAI, GPJK

2
05 %

Jumlah
161
40
100%
Sumber Tada Kepala SDN I Win Ni bakong 2010

2.Teknik Pengumpulan Data
            Adapun instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Oservasi adalah: penelitian/pengamtan dilapangan tentang berbagai sreategi belajar mengajar mata pelajaran pendidikan Agama, Penjaskas, IPA, IPS, di SDN Wih NI Bakong yang dapat meningkatkan prestasi siswanya.
b.Wawancara (interviueu), untuk mengklarifikasikan beberapa pertanyan diadakan daftar wawancara yaitu dialog dengan beberapa nara sumber (guru kls V, VI, GPAI dan GPJK) dilingkungan tersebut yang dianggap dapat memberikan keterangan tambahan.
c. Angket adalah menyebarkan pertanyan secara tulisan kepada siswa kelas V dan VI, hal ini dimaksudkan untuk mencari data kuantitatif tentang peningkatan prestasi siswa akibat pemberian hadiah, item jawaban disediakan secara tertutup sehingga anak tergiring dalam suatu opini yaitu memeliohara ya atau tidak. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jawaban yang lebih luas. Jumlah angket adalah sebanyak jumlah sampel yaitu 36 siswa.
d.                  Dokumentasi
            Pengumpulan bukti fisik penelitian yaitu beberapa kumpulan nilai (leger), foto kopi ropor, berita acara pemberian hadiah dan surat keterangan lain-lain.
3.Teknik Analisis Data
            Dalam menyimpulkan jawaban yang terkumpul melelui observasi, angket dan wawancara adalah dengan terlebih dahulu memisahkan data yang bersifat kuantitatif denga data yang bersifat kualitatif.
            Data Kualitatif akan disajikan kedalam bentuk tabel, kemudian diiringi dengan klarifikasi dan kualitatif.
            Alat penganalisa data adalah berdasarkan rumus persentase jawaban yaitu dengan rumus:
            F =



[1] WJS. Poerwadarmita, Kamus  Besar B ahasa Indonesia, (Jakrta: Dipdekbud, 1996), hal. 14.
[2] Roestiyah N.K, Strategi belajar Mengajar (Jakarta: Reneka cipta, 1999), hal. 22
[3] Abu ahmadi, Teknik Belajar yang Tepat, (SEmarang: Mutiara Permata widya, 1982), hal.7
[4] Darmita. Kamus…hal. 333.
                [5] Moh. User Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996 ), hal. 27

0 komentar:

Posting Komentar