BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Manusia dalam perjalanan
hidupnya selalu pempunyai persaan, terutama masalah ingin mengetahui sesuatu,
mengerjakan sesuatu asala mulanya adalah hanya sebagai coba-coba, meniru atu
mencontoh barang yang sudah ada, perbuatan tersebut boleh jadi menjadi
pengalaman bagi dirinya dan menjadi ilmu bagi orang lain, dalam proses ini
disebut dengan belajar.
Belajar merupakan suatu kegiatan
untuk mencari atau menuntut ilmu, proses awal adalah dalam keluarga, pendidikan
menjadi tang jawab orang tua atau disebut pendidikan informal, kemudian
pergaulan melewati batas rumah, manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya ini disebut nonformal, sedangkan anak belajar di sekolah
atau belajar secara resmi dengan jejang
dan materi yang seragam atau regular disebut belajar secara formal.
Belajar secara harfiyah adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu[1].
Sedangkan menurut Roestiyah N.K belajar adalah mengusahakan beberapa pengalaman
atau ilmu yang dibimbing atau tidak dibimbing[2]
abu Ahmadi menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan pisik dan rohaniyah dengan
mengumpulkan kegiatan yang mengusahakan pendidikanintelektual dan spiritual.[3]
Dengan demikian diperlukan interaksi
antara murid dengan guru, murid belajar dalam arti mencari ilmu, sedangkan guru
adalah orang yang membeeri ilmu, proses dari isi mengisi disebut dengan proses
belajar mengajr. Belajar mengajar secara resmi hanya dilakukan disekolah secara
formal.
Berdasarkan hal tersebut di atas
maka penulis berkesimpulan bahwa, belajar adalah mencari ilmu pengetahuan dunia
maupun akhirat baik secara informal, nonformal maupun formal, klasikal atau
secara tradisional dengan mengharap ridha allas Swt semata, Baik melelui
latihan, ajaran, didikan, nasehat, arahan maupun bimbingan.
Penulis beranggapan bahwa ilmu
pengetahuan tidak beda perbedaan secara kontadiksi, tetapi hanya tergantung
pemakaian dan tujuannya saja yang berbeda. Ada pun tujuan belajar adalah untuk
mengetahui materi pengetahuan secara berkala, priodik, teersusun, terarah dan
berkesinambingan. Sehingaga memudahkan untuk mencapai suatu tujuan, secara
sistematik, praktis, efektif, cepat dan kemungkinan untuik salah sabngat kecil.
Hal ini sangat berlawanan kalau kita belajar sendiri.
Setiap proses belajar mengajar yang
dapat dikatakan berhasi adalah dilihat dari prestasi anak. Prerstasi secara
kuantitatif dapat dilihat pada laporan tertulis misalnya nilai rapol atau nilai
ijazah/Surat Tanda kelulusan (STK) dan prestasi secara kualitatif dapat dilihat
dari pengakuan masyarakat umum, sedangkan bukti fisik keberhasilabn adalah
teraplikasi pada jumlah siswa dan keberhasilan dalam hubungan antar dan inter
instasi, misalnya hasil lomba antar sekolah, antar Kecamatan bahkan tingkat
Kabupaten.
Dalam pencapaian tujuan, baik secara
kualitas maupun kuantitas, maka pihak sekolah penyelenggara pendidikan
mengadakan berbagai cara/strategi mengingkatkan proses belajar mengajar,
diantaranya adalah memotivasi siswa dengan bermacam-macam jalan, salah satu
contoh adalah suasana pembelajaran pada SDN wih Ni Bakong Kecamatan Silihara
yang penuh semangat, siswa sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Hal ini berkaitan dengan adanya
perangsang atau motivasi dari sekolah sebagai pendorong bagi siswa yang rajin
dan mendapat juara akan mendapat hadiah.
Dalam dunia pendidikan kita kenal
adanya hadiah atau hukuman bagi anak. Hadiah diberikan pada anak yang
berprestasi, sedangkan hukuman diberikan pada anak yang melanggar tata tertip
sekolah. Prestasi yang dimaksudkan adalah prestasi kenaikan kelas, dengan
demikian acuannya hanyalah nilai rapor.
Berkaitan dengan hal tersebut,
penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul : PEMBEERIAN HADIAH
PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK.
- Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis
paparkan, maka timbullah pertanyan:
- Bagaimana strategi guru SDN Wih Ni Bakong
memotivasi siswa sehingga berprestasi?
- Bagaimana bentuk gancaran yang dibirikan oleh guru
kepada siswa (benda atau nmon benda)?
- Bagaimana pengaruh pemberian hadiah sebagai motivasi
untuk meningkatkan prerstasi belajar?
- Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah;
- Untuk mengetahui strategi guru SDN 1 Wih Ni Bakong
dalam pemberian hadiah bagi siswa bagi siswa.
- untuk mengetahui bentuk ganjaran yang vdiberikan oleh
guru kepada siswa
- Untuk mengetahui pengaruh pemberian hadiah terhadap
prestasi belajar anak.
- Penjelasan Istilah
Untuk
tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul ini, maka dapat penulis
jelaskan batasab istilah:
- Pemberian Hadiah
Dalam
kamus umum Bahasa Indonesia “hadiah adalah pemberian (kenang-kenangan,
penghargan, penghormatan): ganjaran: dan cendra mata.”[4] Sedangkan
yang penulis maksudkan adalah pemberian sesuatu kepada seseorang sebagai
imbalan dari pekerjaannya, baik berupa berupa benda maupun berupa pujian. Pemberian hadiah sebagai ganjaran kepada anak
yang berprestasi melebiohi kawan-kawannya dalam satu kelas, hadiah ini berupa
alat-alat perlengkapan sekolah seperi buku, pulpen dan penggaris diberikan pada
akhir program semester.
- Prestasi Siswa
Hasil
maksimal yang dicapai dalam suatu pekerjaan,[5]
maksud penulis adalah prtestasi secara kuantitatif dalam rapor berupa nilai
tertinggi sebagai juara rangking setiap semester pada anak SDn Wih Ni Bakong
Kecamatan Silihnara
Secara
umum yang penulis maksudkan adalah pemberian hadiah sebagai cendra mata,
kenag-kengan kepada anak yang berprestasi atau anak yang mendapat rangking pada
akhir semester di SDN wih ni Bakong, hadiah ini dimaksudkan sebagai stimulus
atau motivasi bagi anak untuk meningkatkan proses pembelajaran pada masa akan
datang.
- Metode Penelitian (belum sempurna)
Penyusunan proposal ini penulis
menggunakan metode field research atau studi lapangan dengan teknik deskriptif
artinya melapoprkan apa adanya tanpa dipengaruhi rasa subjektif, dengan
instrument sebagai berikut
1.Teknik Sampling
Yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Wih Ni Bakong yang berjumlah 161 orang,
dengan guru sebanyak 12 orang. Menurut Suharsini bahwa… jika pupulasi kurang
dari seratus, semua diambil untuk sample, penelitian ini adalah penelitian
populasi. Namun jika pupulasinya lebih dari 100 maka dapat diambil sebanyak
10-15 % atau 20-25 % dari 161 orang adalah 40 orang. Dengan demikian sample
diambil secara acak atau random sampling dari siswa kelas V dan kelas VI, guru
dibidang studi agama dan PenJasKes. Bidang Studi yang diteliti adalah
pendidikan agama, PenJasKes, IPA, IPS. Walaupun demikian tidak tertutup
kemungkinan menerima masukan dari berbagai pihak dalam mengklarifikasi beberapa
pernyatan. Sehingga diharapkan penelitian ini teerlaksana secara akurat dan
faktua. Sampel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1: Rekaputulasi populasi dan sample
No
|
Populasi
|
Siswa
|
Sampel
|
Persentase
|
1
|
Klas I
|
30
|
-
|
|
2
|
Klas II
|
32
|
-
|
|
3
|
Klas III
|
24
|
-
|
|
4
|
Klas IV
|
21
|
-
|
|
5
|
Klas V
|
22
|
18
|
45 %
|
6
|
Klas VI
|
32
|
18
|
45 %
|
7
|
Guru kls V,VI
|
|
2
|
05 %
|
8
|
GPAI, GPJK
|
|
2
|
05 %
|
|
Jumlah
|
161
|
40
|
100%
|
Sumber Tada Kepala SDN I Win Ni bakong 2010
2.Teknik
Pengumpulan Data
Adapun instrumen yang dipergunakan
dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Oservasi adalah: penelitian/pengamtan dilapangan tentang
berbagai sreategi belajar mengajar mata pelajaran pendidikan Agama, Penjaskas,
IPA, IPS, di SDN Wih NI Bakong yang dapat meningkatkan prestasi siswanya.
b.Wawancara
(interviueu), untuk mengklarifikasikan beberapa pertanyan diadakan daftar
wawancara yaitu dialog dengan beberapa nara
sumber (guru kls V, VI, GPAI dan GPJK) dilingkungan tersebut yang dianggap
dapat memberikan keterangan tambahan.
c. Angket adalah menyebarkan pertanyan secara tulisan kepada siswa
kelas V dan VI, hal ini dimaksudkan untuk mencari data kuantitatif tentang
peningkatan prestasi siswa akibat pemberian hadiah, item jawaban disediakan
secara tertutup sehingga anak tergiring dalam suatu opini yaitu memeliohara ya atau
tidak. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jawaban yang lebih luas. Jumlah
angket adalah sebanyak jumlah sampel yaitu 36 siswa.
d.
Dokumentasi
Pengumpulan bukti fisik penelitian
yaitu beberapa kumpulan nilai (leger), foto kopi ropor, berita acara pemberian
hadiah dan surat
keterangan lain-lain.
3.Teknik Analisis
Data
Dalam menyimpulkan jawaban yang
terkumpul melelui observasi, angket dan wawancara adalah dengan terlebih dahulu
memisahkan data yang bersifat kuantitatif denga data yang bersifat kualitatif.
Data Kualitatif akan disajikan
kedalam bentuk tabel, kemudian diiringi dengan klarifikasi dan kualitatif.
Alat
penganalisa data adalah berdasarkan rumus persentase jawaban yaitu dengan
rumus:
F
=
0 komentar:
Posting Komentar